Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sindikat Hacker, Carbanak, Mencuri US$ 1 Miliar dari 100 Bank

INTERPOL Europol dan otoritas dari berbagai negara bekerjasama untuk mengungkap tindak kriminal

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Sindikat Hacker, Carbanak, Mencuri US$ 1 Miliar dari 100 Bank
websitehosting
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaspersky Lab, INTERPOL Europol dan otoritas dari berbagai negara bekerjasama untuk mengungkap tindak kriminal di balik perampokan dunia maya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Uang sejumlah satu miliar dolar Amerika dicuri dalam waktu sekitar dua tahun dari berbagai lembaga keuangan di seluruh dunia.

Para ahli melaporkan bahwa yang bertanggung jawab atas  perampokan ini adalah geng kriminal dunia maya multinasional dari Rusia, Ukraina dan negara lain di Eropa, serta dari China.

Geng kriminal, Carbanak, yang bertanggung jawab atas perampokan dunia maya ini menggunakan teknik yang berasal dari gudang penyimpanan serangan yang ditargetkan.

Tindak kejahatan ini menandai awal dari tahap baru dalam evolusi aktivitas kejahatan dunia maya, di mana pengguna yang jahat mencuri uang langsung dari bank dan menghindari untuk menargetkan pengguna akhir.

Sejak 2013, para penjahat cyber berusaha untuk menyerang hingga 100 bank, sistem e-payment dan lembaga keuangan lainnya di sekitar 30 negara. Serangan tersebut masih tetap aktif.

Menurut data Kaspersky Lab, target Carbanak termasuk organisasi keuangan di Rusia, Amerika Serikat, Jerman, China, Ukraina, Kanada, Hong Kong, Taiwan, Rumania, Perancis, Spanyol, Norwegia, India, Inggris, Polandia, Pakistan, Nepal, Maroko , Islandia, Irlandia, Republik Ceko, Swiss, Brazil, Bulgaria, dan Australia.

Berita Rekomendasi

Diperkirakan bahwa jumlah terbesar yang diraih dengan meretas ke bank-bank dan berhasil mencuri sampai dengan sepuluh juta dolar setiap serangan.

Rata-rata, setiap perampokan bank memerlukan waktu antara dua hingga empat bulan, dari menginfeksi komputer pertama di jaringan perusahaan bank hingga membawa lari uang yang dicuri.

Para penjahat cyber memulai dengan mendapatkan cara untuk masuk ke komputer karyawan melalui spear phishing, menginfeksi korban dengan malware Carbanak.

Mereka kemudian dapat melompat ke jaringan internal dan melacak komputer administrator untuk melakukan pengamatan video.

Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat dan merekam segala sesuatu yang terjadi pada layar komputer staf yang melayani sistem transfer tunai.

Dengan cara ini para penjahat harus tahu setiap detail pekerjaan pegawai bank dan mampu meniru aktivitas staf untuk mentransfer uang dan mencairkan uang.

Bagaimana Uang Tersebut Dicuri :

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas