Fisikiawan Coba ‘Ilmiahkan’ Aksi-aksi di Film Fast and Furious 7
Aksi dalam film Fast and Furious 7 begitu mengagumkan, mulai dari terjun dengan mobil dari pesawat hingga menggunakan mobil untuk melompat
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Aksi dalam film Fast and Furious 7 begitu mengagumkan, mulai dari terjun dengan mobil dari pesawat hingga menggunakan mobil untuk melompat dari satu menara ke menara lain di kompleks Etihad Building, Abu Dhabi.
Satu hal yang patut dipertanyakan, apakah aksi-aksi itu secara ilmiah dapat dilakukan? Sejumlah fisikawan dengan keahliannya menghitung gaya serta kecepatan mencoba menalar kemungkinan melakukan aksi tersebut dalam dunia nyata.
Matthew Kleban, doktor fisika dari Stanford University dan peneliti Pusat Kosmologi dan Fisika Partikel mengomentari aksi Vin Diesel, Paul Walker dan aktor lainnya saat terjun dari pesawat.
Dari pesawat yang terbang pada ketinggian jelajah 3,1 kilometer, enam mobil keluar dan mulai berputar di udara dan terjun dengan parasut bersama penumpang di dalamnya. Sampai di daratan, mobil dan penumpangnya selamat, dan malah langsung melaju.
Hal itu tampak tak mungkin. Namun, Kleban seperti diberitakan Los Angeles Times, Minggu (4/4/2015) mengatakan tak ada alasan secara fisika untuk mengatakan aksi tersebut tak mungkin dilakukan.
"Anda perlu perlengkapan terbaik, anda perlu melakukan semuanya dengan tepat, dan mendarat pada tempat yang benar, tak ada alasan mobil tak bisa terjun dengan parasut dan tetap melaju setelah mendarat," ungkap Kleban.
Agar hal itu bisa terjadi, parasut harus dibuat dengan bahan yang sangat baik dan kuat. Jenis materialnya, Kleban tak mengungkapkannya. Mobil bakal menghantam keras tanah saat mendarat, tapi kecepatan vertikalnya lalu dapat dikonversi menjadi kecepatan horiontal.
Sementara itu, Lee Loveridge, profesor fisika di Pierce College, mengungkapkan aksi para jagoan Fast and Furious 7 saat melompat dari satu menara ke menara lain di Etihad Tower "mungkin aksi yang paling mungkin dalam film."
Sebagai informasi, kompleks Etihad Tower memiliki 5 menara. Menara yanng tertinggi punya tinggi 306 meter sementara yang terendah 217 meter. Mobil yang digunakan untuk melompat menara adalah Lykan Hypersport yang berharga 3,4 juta dollar AS.
Dari penampakan dalam film, terlihat mobil mulai melompat dari menara 2, yang tertinggi. Menabrak jendela, mobil kemudian membuat ribut sebuah pesta sebelum akhirnya berputar dan melompat lagi ke menara 3.
Mobil "mendarat" di lantai yang sedang dalam pembangunan. Rem mobil tak berfungsi. Lalu, mobil kembali terjun ke menara 4 dan 5, yang terpendek. Di sana, mobil memasuki galeri seni, merusak sejumlah koleksi.
Loveridge menyampaikan perhitungan. Lyken HyperSport punya berat sekitar 1362 kilogram. Sementara, jarak rata-rata antar menara di Etihad Tower sekitar 45 meter. Loveridge memerkirakan, sekali terjun, mobil turun sekitar 2-4 lantai.
"Untuk terjun 4 lantai, mobil harus bergerak dengan sudut 35 derajat ketika menghantam jendela gedung. Namun, dalam film, sepertinya sudutnya hanya 12 derajat. Jika itu yang terjadi, Anda akan melihat bagian belakang jatuh sebelum sampai lantai gedung," katanya.
"Jika mobil hanya terjun 2 lantai,sudut saat mendarat adalah 18 derajat, lebih dekat dengan 12 derajat. Ini masih berada dalam rentang kesalahan perhitungan," imbuhnya sperti dikutip Vulture.com, Senin (6/4/2015).