Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apakah Manusia Baru 'Homo naledi' Adalah Moyang Kita?

Klaim penemuan jenis Homo naledi di goa Rising Star di Afrika Selatan, seperti penemuan jenis Homo floresiensis di Flores, mengundang decak kagum

zoom-in Apakah Manusia Baru 'Homo naledi' Adalah Moyang Kita?
National Geographic
Homo naledi 

Dua spesies itu sangat hebat. Merekalah spesies manusia pertama yang berhasil keluar dari Afrika, menuju Eropa hingga Asia. H erectus juga ditemukan di Jawa.

Sementara itu, H heidelbergensis diperkirakan hidup 700.000-200.000 tahun lalu. Ilmuwan bahkan menduga bahwa mereka adalah "orangtua" H sapiens.

Alamy
Neanderthal

Yang kemudian layak disebut sebagai sepupu adalah Homo neanderthalensis.

Ilmuwan menduga mereka hidup sezaman dengan H sapiens. Bahkan, kita mungkin mengawininya!

Lee Berger dari University of Witwatersrand dan tim yang menemukan H naledi menyatakan, jenis itu mungkin sudah punya perilaku mengubur rekan yang mati. 

Sampai sebelum Berger mengungkapkan opininya, H neanderthalensis adalah satu-satunya manusia selain manusia modern yang punya perilaku itu.

Berita Rekomendasi

Meski hidup sezaman, sepupu manusia modern itu lantas punah. Sebabnya misterius.

Namun, kepunahannya mungkin karena kalah bersaing dengan kita manusia modern.

Manusia modern punya moyang, tante, paman, dan sepupu yang sudah dikenal. Kini, ada H naledi. Ke mana jenis itu harus digolongkan?

Berger mengungkapkan, prediksi usia maksimum H naledi adalah 3 juta tahun. Jika setua itu, jenis itu bisa dikatakan moyang kita.

Untuk memastikannya, sulit. Penanggalan karbon sulit dilakukan pada tulang karena akan merusak.

Sementara itu, tak ada material lain seperti batu yang bisa membantu.

Arkeolog EW Saptomo yang terlibat pada penemuan H floresiensis atau "The Hobbit" mengatakan kepada Kompas.com, Jumat (11/9/2015), kuncinya adalah DNA. Permasalahannya, analisis DNA juga punya tantangan.

Jadi, teka-teki hubungan saudara antara H sapiens dengan H naledi belum bisa dijawab.

Penelitian masih perlu dilakukan, termasuk untuk menjawab hal yang lebih mendasar, apakah H naledi memang spesies baru.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas