Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Merapi atau Sinabung, tapi Agung dan Kelud yang Masuk 10 Besar Gunung Berbahaya di Dunia

Para ahli vulkanologi menyebut Gunung Suribachi di Pulau Iwo Jima, Jepang sebagai gunung berapi paling berbahaya di dunia.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Bukan Merapi atau Sinabung, tapi Agung dan Kelud yang Masuk 10 Besar Gunung Berbahaya di Dunia
www.wisatahotelbali.com
Gunung Agung 

Tribunnews.com, Manchester - Para ahli vulkanologi menyebut Gunung Suribachi di Pulau Iwo Jima, Jepang sebagai gunung berapi paling berbahaya di dunia. Dari Indonesia, mereka mencatat Gunung Agung di Bali dan Gunung Kelud di Jawa Timur yang masuk 10 besar gunung berbahaya, bukan Merapi, Rinjani atau Sinabung yang sampai sekarang masih erupsi.

Para pakar dari Universitas Manchester ini mengatakan, erupsi dahsyat dari gunung yang terkenal sejak Perang Dunia II itu tinggal menunnggu waktu saja.

Jika erupsi Suribachi terjadi maka diperkirakan bakal menghasilkan tsunami dahsyat dengan gelombang laut setinggi 25 meter yang bisa menghancurkan wilayah selatan Jepang serta kota-kota pesisir China termasuk Shanghai dan Hongkong.

Gunung Suribachi menjadi pemuncak 10 gunung berapi paling berbahaya di dunia yang berpeluang meletus dahsyat selama 100 tahun ke depan dan bisa mengakibatkan sedikitnya 1 juta orang tewas.

Gunung lain yang termasuk daftar ini adalah Gunung Campi Flegrei di dekat Napoli, Italia. Jika gunung ini meletus maka dampaknya jauh lebih dahsyat ketimbang Vesuvius yang menghancurkan kota Pompeii 2.000 tahun lalu.

Meski sangat jarang erupsi, namun Gunung Campi Flegrei terletak sangat dekat dengan kota Napoli yang dihuni 4,4 juta jiwa, sehingga ancaman gunung ini sangat nyata.

"Di banyak tempat di dunia pengawasan terhadap gunung berapi sangat buruk dan banyak dari gunung berapi yang kurang dipantau itu terletak dekat dengan kawasan padat penduduk," kata pakar vulkanologi, Profesor Albert Zijlstra.

Berita Rekomendasi

Sejak Gunung Tambora meletus pada 1815, kata Zijlstra, belum pernah ada erupsi dahsyat lainnya.

Saat Tambora meletus 200 tahun lalu, dampak erupsi gunung itu membuat dunia seakan tanpa musim panas.

"Di abad ini ada peluang salah satu erupsi akan sedahsyat Tambora," tambah dia.

Kembali ke Gunung Suribachi, para pakar yakin ledakan gunung ini mampu menyamai kedahsyatan erupsi Tambora di Pulau Sumbawa yang mampu menimbulkan perubahan iklim secara signifikan.

Tinggi Gunung Suribachi kini 20 meter lebih tinggi dibanding tahun 1945 saat marinir AS mengibarkan bendera di puncak gunung itu.

Pertumbuhan kamar magma diyakini menjadi faktor utama yang menambah ketinggian Gunung Suribachi.

Selain itu, ketinggian pantai Pulau Iwo Jima juga bertambah. Kini, permukaan tanah pulau itu setinggi 17 meter dari muka laut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas