Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-Gara Marco Polo Sok Tahu, Jawa Pernah Dinobatkan Jadi Pulau Terbesar di Dunia

Abraham Ortellius, kartografer dan geografer sohor asal Belgia, pernah menerbitkan selembar peta berjudul Indiæ Orientalis pada 1570.

zoom-in Gara-Gara Marco Polo Sok Tahu, Jawa Pernah Dinobatkan Jadi Pulau Terbesar di Dunia
Thinkstock
Peta Asia Tenggara Insulæ Indiæ Orientalis karya kartografer Jodocus Hondius terbit 1606. Dalam peta ini Hondius membuat catatan berlabuhnya Francis Drake di Cilacap, menandai berakhirnya teka-teki rupa pesisir selatan Jawa, juga bentuk sesungguhnya pulau itu. 

TRIBUNNEWS.COM - Abraham Ortellius, kartografer dan geografer sohor asal Belgia, pernah menerbitkan selembar peta berjudul Indiæ Orientalis pada 1570.

Peta itu menggambarkan wilayah Asia Tenggara berikut dengan keletakan pulau-pulaunya.

Dia merupakan kartografer pertama yang berpendapat bahwa awalnya benua menjadi satu kemudian terpecah-pecah hingga menemui wujudnya seperti sekarang.

Lantaran minimnya informasi dari penjelajah, Ortellius menampilkan Pulau Jawa berbentuk bulat dengan sisi selatan yang cembung.

Bahkan, dalam peta itu Jawa sekitar dua kali lebih luas ketimbang Borneo.

Sementara peta Asia Tenggara karya kartografer Willem Lodewijcksz, yang terbit pada 1598, menampilkan Jawa yang tidak utuh lantaran sisi selatannya terpotong oleh pembatas bingkai bawah. Tampaknya  Lodewijcksz dengan sengaja menyembunyikan kemesteriusan Jawa.

Pertanyaan seperti apakah sisi selatan Jawa tampaknya telah menyeruak di peta-peta kuno. Para kartografer tak kuasa lantaran ketidaktersediaan informasi.

Berita Rekomendasi

Mereka merupakan kartografer yang menyimak kisah-kisah para petualang yang merintis penjelajahan ke dunia timur.

Salah satu petualang asal Venesia yang sohor dan kerap menjadi referensi para kartografer adalah Marco Polo. Dia berkisah tentang perjalanannya ke Asia Tenggara pada abad ke-13.

Meskipun banyak pihak meragukan kisah perjalanannya, beberapa kartografer abad ke-16 dan ke-17 tetap menggunakan toponimi dari pemberian Marco Polo.

Celakanya, Marco Polo juga memberikan penggambaran yang absurd tentang Jawa.

“Pulau terbesar di dunia,” demikian bentuk Jawa menurut Polo yang berdasar dari “testimoni pelaut-pelaut yang tahu banyak tentang hal itu.”

Para penjelajah Portugis yang menyambangi Nusantara sebelum kedatangan Belanda, punya persepsi sendiri tentang Jawa.

Berdasar kisah penghuni pulau tersebut mereka mendapatkan informai bahwa di tengah pulau terdapat gugusan gunung yang melintang dari barat ke timur.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas