Tiga Guru Ini Sukses Aplikasikan Teknologi Digital di Aktivitas Mengajar, Anda Juga Bisa Menirunya
Eko Purwanto sukses menggunakan Skype untuk memberikan materi sejarah Candi Borobudur kepada murid-muridnya.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Babak baru pendidikan Indonesia telah dimulai dengan hadirnya sistem pembelajaran abad 21.
Ini sebuah sistem pembelajaran yang diklaim berfokus pada pengembangan kemampuan murid dalam hal komunikasi, kolaborasi, komputasi, serta pola pikir kritis dan kreatif, yang dapat dicapai dengan dukungan teknologi.
Sistem ini menjadi tantangan tersendiri bagi para guru yang lahir sebagai digital immigrants untuk memenuhi ketertarikan serta kebutuhan siswa yang mayoritas lahir sebagai digital natives.
Data menunjukkan, persentase penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan Indonesia masih di kisaran 20 persen.
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh 2 Mei 2016 lalu, Microsoft Indonesia menghadirikan tiga guru inovatif dari wilayah suburban.
Masing-masing Eko Purwanto, guru SDN Wonokerto Magelang, serta Betty Sekarasih Hadi Yani dan Endah Susanti, guru SMAN 2 Playen Gunung Kidul.
Eko Purwanto sukses menggunakan Skype untuk memberikan materi sejarah Candi Borobudur kepada murid-muridnya.
Sementara Bu Guru Betty Sekarasih Hadi Yani dan Endah Susanti berhasil memanfaatkan e-rapport untuk mempermudah proses pemasukkan dan analisa nilai siswa.
Sekalipun bukan berasal dari daerah perkotaan, ketiga guru ini berhasil menembus permasalahan infrastruktur untuk menjadi contoh inspiratif bagaimana guru Indonesia dapat memanfaatkan teknologi dalam membangun sistem belajar mengajar yang lebih interaktif.
Baru-baru ini Microsoft menyelenggarakan program Microsoft Innovative Expert Educators (MIEE).
Program ini untuk membantu guru menerapkan sistem pembelajaran abad 21 yang memungkinkan para pengajar terpilih dari seluruh dunia untuk menjadi duta dan berbagi pengetahuan ke sesama pengajar tentang pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar.
Benny Kusuma, Education Lead, Microsoft Indonesia mengatakan, sejak 2012, lebih dari 60 guru di Indonesia telah tergabung dalam MIEE.
Ke depannya, Microsoft berharap program ini dapat menjangkau lebih banyak tenaga pengajar agar kualitas tenaga pengajar di Indonesia dapat semakin baik dan berdampak pada pendidikan Indonesia yang lebih berkualitas.