Selanjutnya, cairan yang tertampung dalam kain microfiber tertahan lapisan ketiga yaitu kainwaterproof breathable (polyurethane laminated), dimana cairan tidak akan keluar atau tembus dari celana.

"Di lapisan terakhir yang menyentuh permukaan kulit, digunakan kain berbahan kain cotton bambu yang bersifat halus, aman dan nyaman dipakai. Kandungan serat bambunya mampu menyerap bau dan bersifat antibakteri," tutur Zahiroh.

Kelebihan lainnya, celana dalam antipembalut ini tidak mempunyai efek samping, karena berdasarkan prinsip menjaga kesehatan reproduksi wanita dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Celana ini juga mencegah berbagai penyakit yang timbul dari pembalut sekali pakai.

Penggunaan celana dalam ini sudah diujicobakan ke beberapa wanita.

Hasilnya, para wanita yang menggunakan celana dalam ini mengaku merasa nyaman

Celana ini juga terbukti mampu menyerap cairan dengan baik.

"Responden merasa permukaan kulit cukup kering. Cairan yang tertampung pada celana dalam mudah tercuci. Celana dalam ini juga terbukti mampu menahan cairan sehingga tidak tembus saat dipakai," katanya.

Inovasi celana dalam ini merupakan salah satu karya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2016. (Soewidia Henaldi)