Ingin Jalan-Jalan ke Mars? Bisa! Siapkan Rp 2,5 M Per Orang
Dia menargetkan sudah bisa mengirim penumpang manusia ke Mars pada pertengahan atau akhir dekade 2020-an mendatang.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Miliarder teknologi Elon Musk memperkenalkan Interplanetary Transport System, armada pesawat ruang angkasa buatan perusahaan antariksa Space X yang dirancang untuk mengirim manusia ke planet Mars.
Musk yang mendirikan Space X pada 2002 memang dikenal ingin mengolonisasi planet merah itu dengan membangun kota di sana. Saat ini Interplanetary Transport System masih dalam pengembangan.
Dia menargetkan sudah bisa mengirim penumpang manusia ke Mars pada pertengahan atau akhir dekade 2020-an mendatang.
Dilansir KompasTekno yang mengutip The Register, Jumat (30/9/2016), nantinya para peminat bisa membeli tiket yang diperkirakan berbanderol 200.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,5 miliar per orang.
Harga itu diharapkan bisa turun hingga 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,3 miliar per orang.
“Membiayai upaya ini adalah sebuah tantangan,” kata Musk ketika berbicara dalam konferensi 67th International Astronautical Conference di Guadalajara, Meksiko.
“Begitu kita tunjukkan bahwa hal tersebut bukan sekadar mimpi, tapi benar-benar bisa diwujudkan, dukungan akan banyak mengalir,” imbuhnya.
“Booster” ulang alik
Interplanetary Transport System sendiri terdiri dari unit roket pendorong (booster) dan pesawat antariksa untuk mengangkut penumpang. Pertama-tama, booster dan pesawat akan diluncurkan bersama ke orbit.
Booster lalu akan memisahkan diri dan kembali ke bumi untuk mengambil tanki bahan bakar, lalu berangkat lagi ke orbit.
Tanki ini lantas digunakan untuk memasok bahan bakar ke pesawat sebelum memulai perjalanannya ke Mars.
Unit booster “ulang alik” diharapkan bisa dipakai ulang sebanyak 1.000 kali sehingga menghemat ongkos.
Wahana-wahana antariksa tersebut bakal menggunakan roket Raptor yang juga baru diperkenalkan oleh Space X.
Dengan keluaran daya dorong (thrust) sebesar 675.000 pon, Raptor tiga kali lebih bertenaga dibandingkan roket Merlin yang dipakai pada roket Faclon 9 yang dipakai oleh Space X untuk mengirim logistik ke stasiun luar angkasa internasional ISS.
Sementara, unit pesawat yang menuju Mars bakal melesat dengan kecepatan lebih dari 100.000 kilometer per jam sehingga hanya membutuhkan waktu sekitar 80 hari untuk mencapai tujuan.
Supaya penumpang tak bosan, pesawat akan dilengkapi fasilitas hiburan seperti bioskop dan restoran. “Perjalanannya akan sangat menyenangkan. Anda akan bersenang-senang,” ujar Musk.
Di Mars akan dibangun stasiun pengisian bahan bakar untuk perjalanan kembali ke bumi atau ke tempat lain di Tata Surya.
Disambut baik
Space X bukan satu-satunya pihak yang berambisi mengirim manusia ke Mars, tapi target waktunya memang lebih agresif. Lembaga antariksa AS, NASA, juga memiliki program serupa bertajuk “Journey to Mars” yang menargetkan pengiriman astronot AS ke planet merah pada 2030.
Lockheed Martin memiliki kontrak dengan NASA untuk membangun pesawat antariksa untuk keperluan eksplorasi, Orion.
Soal misi mencapai Mars, NASA menyambut baik upaya Space X, perusahaan swasta pertama yang berhasil mengirim roket berbahan bakar cair ke orbit bumi pada 2008 lalu.
“Perjalanan ini bakal memerlukan orang-orang terbaik dari pemerintah dan industri. Bahwa Mars menjadi topik utama diskusi adalah hal yang menggembirakan,” sebut NASA dalam sebuah pernyataan.
Oik Yusuf/Kompas.com