Kerap Keliru, Ketahui 8 Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol
Faktanya, kita tidak bisa hidup tanpa kolesterol karena tubuh tetap membutuhkannya untuk dapat berfungsi dengan baik.
TRIBUNNEWS.COM - Kalau mendengar kata kolesterol, Anda pasti sudah memikirkan sesuatu yang jahat. Faktanya, kita tidak bisa hidup tanpa kolesterol karena tubuh tetap membutuhkannya untuk dapat berfungsi dengan baik.
Hal ini juga diungkapkan oleh Ahli Teknologi Pangan dan Gizi dari IPB, Prof. Dr. Made Astawan, M.S. Kolesterol penting bagi tubuh karena berfungsi untuk membantu pembentukan sel-sel baru, memproduksi hormon tertentu, serta menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan tubuh.
Terdapat dua jenis kolesterol, yaitu kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dan kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL). Seharusnya, HDL dalam tubuh memiliki jumlah yang tinggi agar dapat membantu menjaga kadar kolesterol total dalam tubuh tetap normal.
Lalu, apa saja sih mitos dan fakta lainnya dari kolesterol?
Cek kolesterol setelah usia paruh baya
Mitos. Faktanya, kolesterol tinggi dapat menyerang setiap orang tanpa memandang usia. Maka dari itu, The American Heart Association (AHA) merekomendasikan setiap orang dewasa yang berusia lebih dari 20 tahun, untuk memeriksakan kadar kolesterol setiap empat tahun sekali.
Dengan begitu, Anda dapat mencegah berbagai penyakit di kemudian hari, seperti risiko terkena jantung koroner hingga stroke.
Kolesterol hanya dialami orang tua
Mitos. Faktanya, anak-anak dan remaja pun bisa mengalami kolesterol tinggi. Dikutip dari Klikdokter, berdasarkan data studi yang dilakukan di Amerika Serikat beberapa tahun lalu, ditemukan bahwa 7,4% anak-anak dan remaja memiliki total kolesterol yang tinggi.
Salah satu faktor yang memengaruhi keadaan kolesterol tinggi pada anak ialah faktor genetik.
Rokok berpengaruh terhadap kolesterol
Fakta. Menurut pakar kesehatan, rokok berdampak pada kenaikan kadar kolesterol karena zat kimia yang ada di dalam rokok, khususnya nikotin, bisa membuat HDL menurun drastis dan membuat kadar LDL naik dengan signifikan.
Maka dari itu, para pakar kesehatan menyarankan untuk menghindari rokok jika tidak ingin mengalami masalah kolesterol tinggi.
Alpukat berkalori tinggi dan meningkatkan kolesterol
Mitos. Dalam 100 gram buah alpukat, memang terdapat 160 kalori dan 77% kalorinya berasal dari lemak. Namun, perlu diketahui kandungan lemak yang terkandung dalam alpukat merupakan lemak baik.
Bahkan, berdasarkan informasi dari Healthline, alpukat dapat membantu tubuh dalam proses penyerapan nutrisi makanan yang dikonsumsi, yang berarti dapat menurunkan risiko kolesterol tinggi.
Kolesterol hanya dialami oleh orang yang gemuk
Mitos. Faktanya, setiap individu baik yang gemuk maupun kurus, memiliki potensi mengalami kolesterol tinggi.
Peter Toth, Director of Preventive Cardiology dari CGH Medical Center, Sterling, Illinois, mengungkapkan, "Kolesterol tinggi tidak membedakan jenis tubuh dan berat badan tidak menentukan apakah seseorang memiliki kadar kolesterol atau trigliserida tinggi."
Durian dan kacang mete picu kolesterol tinggi
Mitos. Durian memiliki sifat antilipidemik yang dapat membantu mengontrol kadar kolesterol serta lemak jahat (LDL) dalam darah. dr Diana Suganda Sp.GK., spesialis gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah pun menegaskan bahwa buah-buahan tidak mengandung kolesterol.
Begitu pun dengan kacang mete. Kacang mete merupakan bagian dari buah jambu monyet yang dapat membantu menurunkan tingkat kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL.
Yang terpenting, Anda tetap mengonsumsi durian ataupun kacang mete dalam konsumsi yang wajar dan tidak berlebihan.
Alkohol berdampak baik bagi kolesterol
Fakta. Berdasarkan penelitian yang dipaparkan pada pertemuan ilmiah American Heart Association di Amerika Serikat pada tahun 2016, mengonsumsi minuman alkohol dengan jumlah sedang/moderat dinyatakan dapat membantu menjaga kadar kolesterol baik atau HDL dalam tubuh.
Namun, hal ini bergantung juga pada jenis alkohol yang dikonsumsi. Meski demikian, melansir dari klikdokter.com jika Anda sama sekali belum pernah mengonsumsi alkohol, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai manfaat dan risikonya.
Minum alkohol dalam jumlah moderat, bermanfaat bagi mereka yang sudah terbiasa minum alkohol dalam jumlah besar. Selain itu, hindarilah menjadikan alkohol sebagai satu-satunya solusi dalam menurunkan kolesterol Anda.
Masih banyak alternatif lain yang bisa Anda pilih untuk menurunkan kolesterol, salah satunya dengan mengonsumsi Nutrive Benecol. Kandungan Plant Stanol Ester (PSE) yang terdapat dalam Nutrive Benecol, terbukti membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Rutinlah konsumsi Nutrive Benecol selama 2-3 minggu, sebanyak 2 kali sehari setelah makan.
Dikemas dalam bentuk minuman susu (smoothies) dengan rasa buah-buahan yang enak, Nutrive Benecol hadir dalam 4 varian, yaitu rasa buah Orange, Strawberry, Lychee, dan Blackcurrant.
Tapi, ingat ya, imbangi konsumsi minuman penurun kolesterol dengan menerapkan pola makan sehat, olahraga rutin, tidur cukup, serta kelola stres dengan baik agar kadar kolesterol tetap stabil.
Penulis: Nurfina Fitri Melina/Editor: Dana Delani