Cara Mencegah Anak Alergi Dengan Probiotik, Si Bakteri Baik
Probiotik mampu mencegah infeksi dan untuk mendukung kesehatan anak lainnya seperti tumbuh kembang anak, termasuk pada kasus-kasus anak alergi.
TRIBUNNEWS.COM – Sebagian orang tahu fungsi probiotik sebagai bakteri baik yang mampu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Ternyata tak hanya itu saja, menurut studi dan publikasi yang beredar, probiotik dipercaya mampu mengatasi anak alergi.
Menurut Head of Medical KALBE Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur, probiotik adalah bakteri baik yang memberikan efek positif pada kesehatan manusia, termasuk yang diperlukan pada usia bayi dan anak.
Ia mengungkapkan jika manfaat utama probiotik adalah menjaga kesehatan usus saluran cerna, sehingga membantu penyerapan nutrisi menjadi optimal. Namun tak hanya itu, probiotik juga mampu mencegah infeksi dan untuk mendukung kesehatan anak lainnya seperti tumbuh kembang anak, termasuk pada kasus-kasus alergi.
Probiotik berperan dengan cara meregulasi dan menyeimbangkan sistem imunitas tubuh agar tidak terlalu bereaksi terhadap alergen (penyebab alergi) seperti susu sapi, telur, dan seafood.
“Pemberian probiotik sekarang ini, terutama yang ada dalam susu tidak hanya untuk pengobatan atau mengurangi gejala alergi tapi juga untuk pencegahan keluhan alergi pada bayi dan anak,” ujar dr. Muliaman.
Apalagi, tambah dr. Muliaman, pada beberapa penelitian terungkap jika probiotik khususnya Bifidobakterium dapat mencegah dan mengurangi gejala alergi seperti dermatitis atopik, rhinitis alergi dan serangan asma pada anak, sehingga World Allergy Organization (WAO) merekomendasikan probiotik pada kasus-kasus alergi.
Cara Mencegah Alergi Anak dengan Probiotik
Untuk mencegah dan mengobati alergi pada anak, yang harus dilakukan orangtua adalah mengetahui apa pemicu atau penyebab terjadinya alergi pada anak.
“Pertama, alergi makanan. Biasanya paling sering dipicu oleh susu sapi, terutama pada anak di bawah satu tahun. Selain itu pada bayi yang sudah diberikan MPASI, penyebab alergi biasanya dipicu oleh telur, ikan, atau seafood. Penyebab kedua, adalah alergen dari alergi lingkungan mulai dari debu, tungau sofa dan karpet, polusi udara, cuaca dingin, asap rokok, dan bulu binatang.“
Jika mengkonsumsi makanan atau minuman, yang mengandung alergen seperti susu sapi, anak akan mengalami gejala yang bisa timbul pada kulit seperti dermatitis atopik, eksim, kulit kemerahan, gatal dan bengkak di bagian mata dan bibir, bahkan hingga gejala gangguan saluran nafas seperti rhinitis allergy yang membuat anak mengeluarkan ingus, bersin-bersin dan mengalami batuk, sesak nafas, serta asma.
Selain itu, gangguan saluran pencernaan juga dialami anak dengan alergi makanan seperti mual, muntah, diare, bahkan hingga anak mengalami pup/bab berdarah, konstipasi, dan perut kram.
“Jika mengalami keluhan lain yang bisa muncul bisa berupa si kecil hanya jadi rewel hingga keluhan yang berat sehingga harus diobati ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” ujar dr. Muliaman.
Cara mencegah alergi, dr. Muliaman menjabarkan, Bunda harus menghindari allergen. Selain itu, konsumsi obat anti alergi jika mengalami gejala.
Lalu, bagaimana anak-anak yang mengalami alergi susu sapi, padahal butuh asupan gizi tersebut?
Jika anak alergi susu sapi, bukan berarti Si Kecil berhenti juga untuk mendapatkan nutrisi dari produk susu. dr. Muliaman merekomendasikan orangtua untuk memberikan alternatif pengganti susu sapi seperti susu isolate protein soya.
Misalnya seperti mengkonsumsi Morinaga Chil*Kid Soya (untuk usia 1-3 tahun) dan Morinaga Chil*School Soya (untuk usia 3-12 tahun) yang telah ditambahkan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembang optimal, kecerdasan dan daya tahan tubuh dengan tambahan probiotik Bifidobacterium Triple Bifidus.
Morinaga menggunakan hanya Probiotik Human Residential Bifidobacterium yakni Probiotik Triple Bifidus yang terdiri dari Bifidobacterium longum BB536, Bifidobacterium breve M16V, dan Bifidobacterium infantis M-63 yang juga dikombinasi dengan Prebiotik GOS dan FOS.
Ada alasan mengapa Morinaga menggunakan bakteri Bifidobakterium. Pertama, bakteri ini lebih dominan di saluran cerna bayi; kedua, Bifidobakterium mempunyai kemampuan bertahan hidup dan akan memberikan proteksi terhadap infeksi lebih luas dibandingkan Laktobasilus.
Yang terpenting Probiotik Bifidobakterium dapat membantu mengurangi risiko dan gejala alergi termasuk alergi makanan dan lingkungan, sehingga melancarkan pencernaan dalam penyerapan nutrisi dan membuat daya tahan tubuh Si Kecil menjadi lebih baik.
Tak hanya itu, Morinaga Soya mengandung 100 persen isolat protein kedelai berkualitas tinggi, bebas laktosa, mengandung DHA, AA, omega-3, omega-6, fosfolipid, kolin, dan zat besi. Difortifikasi dengan asam amino esensial seperti metionin dan sistin sehingga memiliki nutrisi protein sehingga pertumbuhan Si Kecil juga setara dengan pemberian susu sapi.
Susu Morinaga Soya sendiri dapat dikonsumsi rutin sehingga meningkatkan kesehatan dan mengurangi, serta pencegahan kelainan dan keluhan alergi pada bayi dan anak.
Jadi bagi orangtua dengan anak alergi, kini tak perlu takut dan bingung. Kebutuhan nutrisi tetap akan terpenuhi dengan susu soya.
Penulis: Firda Fitri Yanda/Editor: Dana Delani