Ibu Menyusui, Kapan Susu Pelancar ASI Dibutuhkan? Simak Penjelasannya!
Anda sedang aktif menyusui, tetapi merasa ASI yang dihasilkan tidak melimpah? Hal ini memang kerap kali terjadi, terutama ibu pemula.
TRIBUNNEWS.COM – Anda sedang aktif menyusui, tetapi merasa ASI yang dihasilkan tidak melimpah? Hal ini memang kerap kali terjadi, terutama bagi Anda yang baru pertama kali menyusui.
Tenang, jangan panik. Pastikan terlebih dahulu tanda-tanda bayi mengalami kekurangan ASI. Melansir dari Today’s Parent, menurut Michelle Branco Konsultasi Laktasi Bersertifikat Dewan Internasional asal Kanada, bayi yang kekurangan ASI akan mengalami:
- berat badan tidak stabil (tanyakan setiap konsultasi ke dokter).
- bayi tidak memproduksi cukup urin.
- bayi tidak tenang, dan perlu digendong atau dibedong untuk bisa tidur.
Adapun beberapa hal yang bisa Anda lakukan ketika si kecil mengalami tiga tanda di atas:
- Pastikan terlebih dahulu apakah bayi menelan dan tidak hanya mengisap ketika disusui.
- Pastikan juga bayi Anda disusui secara benar dengan mencoba beberapa posisi menyusui.
- Cek apakah bayi Anda memiliki tongue tie (kelainan pada lidah) atau tidak.
- Gunakan tangan untuk memijat payudara agar aliran ASI menjadi lancar, kemudian beralihlah ke payudara yang lain.
Jika cara di atas tidak membuat kondisi bayi membaik, maka kunjungi dokter atau konsultasi kepada ahli laktasi. Anda pun bisa mengonsumsi susu pelancar ASI.
Lantas apa yang menyebabkan pasokan ASI Anda berkurang?
Menurut Diana West, Konsultan Laktasi Bersertifikat Internasional (IBCLC), sekaligus salah satu penulis buku Making More Milk, hal tersebut mungkin disebabkan oleh beberapa faktor.
Misalnya, Anda mengalami Insufficient Glandular Tissue (IGT) yang membuat Anda tidak memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup; mengalami gangguan hormon atau endokrin yang terjadi akibat Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), tiroid rendah atau tinggi, diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi) atau masalah hormonal; pernah melakukan operasi payudara; efek samping dari pil KB; mengonsumsi obat atau jamu tertentu.
Terkadang bayi juga kesulitan mengisap karena mengalami gangguan anatomi atau mengalami penyakit kuning, sehingga tidak mau menyusui.
Jika sudah begitu, saatnya Anda meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI dengan ASI booster. Cara paling jitu adalah dengan memenuhi asupan nutrisi makro dan mikro. Hal ini sangat diperlukan karena penyerapan nutrisi mikro membutuhkan nutrisi makro yang jumlahnya tepat dan seimbang.
Ini senada dengan pernyataan dari dr. Sepriani Timurtini Limbong yang dikutip dari Klikdokter, bahwa ASI sangatlah dipengaruhi dengan asupan nutrisi yang dikonsumsi. Maka dari itu, ia menyarankan ibu menyusui untuk wajib mengonsumsi nutrisi makro dan mikro seperti:
Nutrisi Makro
Jadi salah satu penyumbang energi terbesar bagi Anda saat menyusui, karbohidrat harus dikonsumsi setiap hari. Karbohidrat yang bisa dimakan mulai dari nasi, kentang, roti, pasta, ubi, singkong, dan masih banyak lagi.
Protein
Protein wajib dikonsumsi saat menyusui karena memiliki fungsi zat pembangun tubuh, produksi hormon dalam tubuh, dan sumber energi. Protein juga merupakan nutrisi yang tepat untuk ASI booster.
Protein sendiri bisa didapatkan lewat protein hewani yang ada pada daging, ikan, telur, makanan laut, susu, keju, yogurt, dan pada protein nabati seperti kacang-kacangan, tempe, dan tahu.
Lemak
Lemak bisa dibilang merupakan komponen penyusun ASI yang penting sebab bermanfaat bagi perkembang sistem saraf dan menambah berat badan bayi. Tapi ingat! Jangan mengonsumsi sembarang lemak.
Disarankan untuk mengonsumsi minyak zaitun, minyak jagung, makanan laut, dan masih banyak lagi.
Nutrisi Mikro
Zat Besi
Diperlukan sebagai pembentuk sel darah merah, perkembangan otak, dan fungsi vital lainnya di dalam tubuh, Anda memerlukan setidaknya 27 mg zat besi per hari. Nutrisi mikro ini bisa didapatkan dengan mengonsumsi gandum, sereal, daging merah, hati, dan beragam sayuran hijau.
Vitamin B
Penting untuk proses metabolisme tubuh, vitamin B12 dan B6 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia. Vitamin ini bisa berada dalam ikan, daging merah, dan udang.
Kalsium
Kalsium berperan penting dalam pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Maka dari itu, wajib bagi Anda yang menyusui untuk mengonsumsi nutrisi yang satu ini.
Sumber kalsium satu-satunya bagi bayi berasal dari ASI. Maka dari itu, Anda harus mengonsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu ibu menyusui, keju, yogurt, ikan laut (sarden dan salmon), almond, dan masih banyak lagi.
Asam Folat
Asam Folat nyatanya tak hanya dibutuhkan saat Anda hamil saja, saat menyusui pun nutrisi satu ini ternyata sangat dibutuhkan. Untuk mendapatkanya, konsumsi telur, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Tak hanya dalam makanan yang Anda konsumsi setiap harinya, ternyata ada juga susu yang mengandung semua nutrisi makro dan mikro yang dibutuhkan ibu menyusui, yaitu PRENAGEN lactamom. Susu ibu menyusui ini mengandung kalsium, zat besi, vitamin D, magnesium, fosfor, dan Inulin, serta kandungan DHA, dan kolin, serta omega 3.
Seluruh kandungan tersebut tak hanya menjadi asupan gizi Anda selama menyusui tetapi juga bisa membantu mengoptimalkan pertumbuhan otak si buah hati.
Tak hanya itu, zat seperti vitamin D, magnesium, dan fosfor, serta inulin yang ada juga akan membantu perkembangan tulang dan kesehatan pencernaan anak. Tak lupa kandungan kalsium dan zat besi yang dapat menjaga kepadatan tulang Anda selama menyusui.
Susu PRENAGEN lactamom hadir dalam beragam varian rasa, yaitu Velvety Chocolate, French Vanilla, dan Groovy Mocha dalam kemasan 200 gram dan 400 gram. Konsumsi dua kali sehari agar produksi ASI tetap lancar.
Dengan kombinasi susu ibu menyusui yang tepat serta gaya hidup yang sehat, tentunya produksi ASI bisa semakin berlimpah!
Penulis: Firda Fitri Yanda/Editor: Dana Delani