Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
kalbe-health-corner

Ini 5 Tips Berpuasa Lancar untuk Diabetesi

Agar berpuasa di bulan Ramadan bisa berjalan lancar, Diabetesi bisa menjalankan 5 tips berikut ini.

BizzInsight
zoom-in Ini 5 Tips Berpuasa Lancar untuk Diabetesi
Shutterstock
Saat berpuasa, kurma dan teh kerap kali hidangan pilihan kala berbuka. 

TRIBUNNEWS.COM – Berpuasa di bulan Ramadan sebentar lagi akan dilakukan seluruh umat muslim di dunia, tak terkecuali Diabetesi. Agar bisa berpuasa dengan lancar, mula-mula Diabetesi dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter. Hal ini di perkuat oleh Wasim Hanif, Profesor Diabetes dan Endokrinologi, Dokter Konsultan, dan Direktur Klinis Diabetes di University Hospital Birmingham.

“Ramadan adalah waktu yang sangat penting dalam setahun bagi umat Islam di seluruh dunia. Penting untuk memastikan bahwa penyandang diabetes hanya berpuasa setelah berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter mereka. Puasa bisa berbahaya jika Anda menyandang diabetes karena jika tidak direncanakan dengan baik maka ada gangguan kesehatan yang dapat terjadi,” ujarnya.

Jika lampu hijau sudah diraih, saat menjalankan ibadah berpuasa nanti, para Diabetesi juga disarankan untuk rutin dan tekun melakukan:

1. Pantau kadar gula darah secara cermat

Memantau kadar gula darah jadi cara efektif bagi para Diabetesi yang berpuasa untuk memantau kondisi kesehatan mereka.

Dilansir dari diabetesvoice.org, pemantauan gula darah diperbolehkan selama puasa demi meningkatkan keamanan, serta baik dalam praktik manajemen diabetes bila dibandingkan hari biasanya. Para ahli juga sepakat mengecek kadar gula kadar tidak mempengaruhi puasa yang sedang dijalankan.

Untuk waktunya, Diabetesi bisa cek gula darah saat gejala mulai muncul, serta disarankan untuk segera berbuka jika gula darah kurang dari 70 mg/dl.

BERITA REKOMENDASI

2. Menyesuaikan dosis obat agar hormon insulin tetap stabil

Dalam jurnal Predetermined Anti-Diabetic Drug Regimen Adjustments during Ramadan Fasting: An Observational Study of Safety terungkap dari observasi pada 300 Diabetesi yang menjalani puasa dan mengalami perubahan pola makan terpantau tidak mengalami Ketoasidosis diabetik (komplikasi diabetes mellitus) dan Hiperosmolar Nonketotik (kadar gula darah naik terlalu ekstrem).

Itu semua bisa terjadi berkat penyesuaian dosis obat yang dilakukan Diabetesi untuk mengakomodir perubahan pola makan mereka selama Ramadan. Jadi bagi para Diabetesi yang tengah menjalankan puasa, menyesuaikan dosis obat bisa menjadi cara agar hormon insulin stabil sehingga ibadah Ramadan bisa berjalan lancar.

3. Perhatikan tanda-tanda hipoglikemia

Bagi Anda Diabetesi harus mewaspadai tanda-tanda hipoglikemia atau gula darah rendah saat berpuasa. Melansir dari Mayoclinic, tanda-tanda tersebut di antaranya tubuh bergetar, pusing, berkeringat, timbul rasa lapar, detak jantung lebih cepat, tidak mampu berkonsentrasi, bingung, mudah marah dan murung, cemas dan gugup, serta mengalami sakit kepala.


Jika tanda-tanda hipoglikemia sudah dialami, Diabetesi harus segera membatalkan puasa mereka dan segera mengkonsumsi jus buah agar kadar gula darah kembali stabil.

4. Istirahat cukup

Bangun pagi untuk sahur tentu membuat pola tidur berubah dan waktu istirahat berkurang. Apalagi pada jurnal Diabetes and Ramadan: Practical guidelines tersingkap jika kurang tidur sangat berkaitan dengan intoleransi gula darah dan resistensi insulin (saat sel tubuh menolak sinyal dari hormon insulin). 

Maka dari itu, agar terhindar dari kondisi berbahaya tersebut, sempatkan diri untuk tidur dan beristirahat cukup selama berpuasa yah!

5. Ikutin saran dokter terkait makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta olahraga

Selama berpuasa di bulan Ramadan, Diabetesi tak boleh berolahraga, dan mengkonsumsi makanan serta minuman secara sembarangan lho! Semuanya harus dilakukan mengikuti petunjuk dan saran dari dokter mereka.

Misalnya saja, dikutip dari United News of India, pakar Obesitas dan dokter di Rumah Sakit Manipal, India, menyarankan selama Ramadan Diabetesi harus memperbanyak minum air putih, tidak makan berlebihan, dan jauhi makanan berminyak.

Selain itu, ahli diabetes dari Axis Hospital, Mumbai, Dr Saicharan berpendapat bahwa Diabetesi bisa mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan yogurt saat sahur untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah Diabetesi.

Khusus saat berbuka, Dr Altamash Shaikh, Konsultan Endokrinologi dan Ahli Diabetes menjelaskan Diabetesi dianjurkan untuk menghindari makanan berat dan makanan yang digoreng, sirup dan makanan manis. Diabetesi juga bisa mempertimbangkan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang yang kaya serat.

“Umumnya asupan karbohidrat tinggi harus dihindari. Bahkan madu harus dihindari selama berpuasa Ramadan. Gula alami yang boleh dikonsumsi hanya dalam bentuk buah-buahan (bukan jus). Untuk porsinya, makan berat terdiri dari 30 persen protein, 40-50 persen karbohidrat, dan 20 persen lemak,” ujar Dr Shaikh.

Ia menambahkan, olahraga sangatlah penting dilakukan Diabetesi karena terbukti sangat bermanfaat dilakukan selama Ramadan. Diabetesi disarankan untuk berjalan-jalan di sore hari, latihan fisik dan olahraga yang mengencangkan otot agar kadar gula darah tetap stabil.

Bahkan jika tak punya waktu, Salat bisa jadi cara terbaik untuk berolahraga. "Salat Tarawih adalah bentuk olahraga yang baik di bulan Ramadan dan secara ilmiah bermanfaat bagi Diabetesi. Namun jika setelah itu masih ingin berolahraga, pasca Tarawih adalah waktu terbaik tanpa berdampak buruk pada pengendalian diabetes," kata Dr Shaikh.

Selain memperhatikan apa yang mereka makan dan minum, Diabetesi juga harus memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan, nutrisi dengan kandungan karbohidrat kompleks dan tinggi serat, serta mengandung vitamin dan mineral, terutama vitamin A, C, E, dan zinc untuk daya tahan tubuh yang semuanya dapat ditemukan pada Diabetasol.

Diabetasol susu wafer sweetener alami

Diabetasol merupakan nutrisi makanan pengganti yang diformulasikan khusus bagi diabetesi yang tersedia dalam beragam bentuk. Diabetasol Powder, dengan kandungan Isomaltulosa dan serat membantu menjaga gula darah tetap stabil dan membuat kenyang lebih lama, sehingga membantu puasa Anda agar tetap lancar Diabetasol Sweetener, yakni pemanis pengganti gula yang mengandung sukralosa tanpa kalori dan dengan pemanis alami sehingga aman dikonsumsi Diabetesi.

Dan terakhir Diabetasol Wafer, produk terbaru dari Diabetesol ini merupakan snack sehat dengan cokelat asli yang aman bagi Diabetesi. Dengan kandungan tinggi serat pangan dan kandungan 0 gram gula, Diabetasol Wafer cocok dinikmati sebagai snack saat berbuka puasa nanti.

Namun perlu diingat Diabetesi! Langkah-langah di atas tak akan berguna jika Anda tak secara tekun dan rutin menerapkanya lho! Ingat, sehat saat berpuasa tak akan bisa diraih kalau bukan dari usaha Anda sendiri. Jadi yuk terapkan manajemen Diabetes yang baik agar puasa lancar dan pahala pun akan Anda dapatkan!

Penulis: Firda Fitri Yanda

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas