Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
kalbe-health-corner

Bunda, Lakukan 2 Hal Ini Agar Si Kecil Terhindar dari Ancaman Stunting

dr. Muliaman Mansyur dan bidan Elizabeth membeberkan dua kunci utama untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, yaitu nutrisi dan stimulasi.

BizzInsight
zoom-in Bunda, Lakukan 2 Hal Ini Agar Si Kecil Terhindar dari Ancaman Stunting
Shutterstock
Ilustrasi Ibu memberikan nutrisi yang tepat untuk Si Kecil. 

TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini, stunting masih menjadi masalah kesehatan yang gencar diselesaikan di Indonesia. Pasalnya, kondisi kekurangan gizi pada anak di usia 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) ini dianggap dapat mempengaruhi potensi sumber daya manusia di masa depan. Selain itu, anak dengan stunting juga rentan terkena infeksi maupun risiko penyakit kronis seperti diabetes saat dewasa kelak.

Di Indonesia, kasus stunting berada di angka 21,6 persen pada tahun 2022, dan ditargetkan akan turun jadi 17 persen di tahun 2023 oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Di sisi lain, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. DKI Jakarta sendiri memiliki angka prevalensi stunting yang cukup tinggi sebesar 14.8 persen.

Untuk mendukung upaya pemerintah, khususnya pemerintah Kota Jakarta dalam memerangi ancaman stunting, PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) bersinergi dengan Kelurahan Menteng Atas Jakarta Selatan, menggelar talkshow bertajuk “Penyuluhan Cegah Stunting dan Tumbuh Kembang Anak dengan Nutrisi yang Tepat” di RPTRA Taman Batu, Kamis (11/5/2023).

Pada kesempatan ini, dr. Muliaman Mansyur selaku Head of Medical KALBE Nutritionals membeberkan kunci mencegah stunting. Menurutnya, pencegahan bisa dimulai sejak kehamilan, menyusui hingga anak berusia 2 tahun atau dikenal dengan 1000 HPK, pemberian ASI eksklusif sejak kelahiran hingga anak berusia 6 bulan, dan dilanjutkan dengan MPASI bernutrisi berbasis protein hewani.

Narasumber Kalbe 1705
Kiri ke kanan: bidan Elizabeth dan dr. Muliaman Mansyur saat berbagi informasi terkait stunting dan tumbuh kembang anak.

Selain dr. Muliaman Mansyur, hadir pula bidan Elizabeth yang bertugas di Puskesmas Setiabudi untuk memberikan informasi terkait tumbuh kembang anak. Menurutnya, ada dua kunci utama untuk dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Lantas, apa saja dua kunci utama tersebut? Yuk Bun, simak penjelasan berikut!

Pemberian asupan nutrisi yang tepat

Berita Rekomendasi

Berdasarkan penjelasan dr. Muliaman Mansyur, nutrisi yang lengkap dan seimbang dan bervariasi memiliki peranan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak di periode emasnya.

“Kalau bicara stunting, penyebab utamanya adalah kurang nutrisi. Penyebab lain seperti akses lingkungan, air bersih, imunisasi, infeksi dan lain-lain tentu akan memberikan kontribusi kalau asupan nutrisi nya juga tidak baik. Jadi, pemberian asupan nutrisi yang tepat, sangat besar pengaruhnya dalam mencegah stunting,” tegas dr. Muliaman Mansyur saat talkshow berlangsung.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa konsumsi asam amino esensial yang bersumber dari protein hewani menjadi salah satu langkah penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil hingga usia 2 tahun. Seperti diketahui, sumber asam amino esensial sendiri dapat diperoleh dengan mengonsumsi telur, ikan, daging sapi atau ayam, tahu dan tempe, serta susu anak yang sudah diperkaya dengan protein.

"Tentunya, pemenuhan nutrisi seimbang juga harus diawali dengan jam makan yang teratur dan sesuai umur anak. Khusus anak di atas 1 tahun, orang tua bisa memberi Si Kecil makan 3 kali sehari dan 2 kali snacking dengan makanan bayi bernutrisi. Selain itu, perhatikan juga nutrisinya harus seimbang dan bervariasi, serta imbangi dengan pemberian susu 1 hingga 2 gelas setiap harinya. Pastinya harus diiringi dengan istirahat yang cukup,” jelas dr. Muliaman Mansyur.

Berikan stimulasi  

Menurut dr. Muliaman Mansyur dan bidan Elizabeth, tumbuh kembang anak akan semakin lambat jika kondisi kekurangan nutrisi tidak disertai dengan stimulasi. Hal ini perlu diwaspadai khususnya pada anak usia 1 tahun hingga 2 tahun yang umumnya mulai susah diberi makan atau kerap disebut “picky eater”. 

Oleh karena itu, Bunda dianjurkan untuk lebih kreatif dalam mengkreasikan olahan makanan agar Si Kecil tidak pilih-pilih makanan. Untuk mengatasi hal ini, dr. Muliaman Mansyur pun berbagi trik berdasarkan pengalamannya menghadapi tantangan tersebut.

“Makan itu sebuah proses yang bisa kita stimulasi. Jadi, jika anak tidak mau melahap suatu makanan, kita bisa olah dengan bentuk yang lebih variatif. Terus, anak-anak itu suka mendengarkan cerita. Nah, kita bisa bikin storytelling dari makanan itu. Misalnya nasi, ceritakan asal nasi itu dari mana, cara masaknya gimana. Ini adalah stimulasi, walaupun sepele tapi sangat penting sekali. Jadi, ya cerita aja. Ibu yang jarang bicara, anaknya akan jarang bicara juga,” ujarnya.

Dalam pemberian susu anak, Bunda bisa memberikan susu yang dapat mendukung tumbuh kembang Anak  seperti susu bubuk Morinaga Chil*Go! Produk susu berkualitas ini dapat Bunda andalkan sebagai teman untuk bantu cegah stunting pada anak, karena mengandung 9 asam amino esensial yang bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai tahapan usianya.

Image Chil Go 17Mei

Selain tinggi akan protein, susu bubuk Morinaga Chil* Go! juga diperkaya dengan kandungan tinggi kalsium serta vitamin D yang dapat membantu dalam pembentukan serta mempertahankan kepadatan tulang dan gigi Si Kecil, dan kaya akan 14 vitamin dan 7 mineral, Minyak Ikan (DHA), Omega 3 dan 6, Kolin, serat pangan inulin, dan Zinc untuk bantu cegah stunting pada anak.

Yuk, cegah stunting pada anak dengan berikan asupan nutrisi yang tepat! Susu bubuk Morinaga Chil* Go! dapat membantu Bunda untuk lengkapi kebutuhan nutrisi Si Kecil, karena setiap anak, berhak tumbuh sehat dan optimal.

Writer: Yosephin Pasaribu | Editor: Vincent

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas