Punya Kemiripan Nama dengan Riza Chalid, Dirut PHE Chalid Said Jadi Candaan Anggota DPR
Ada kemiripan nama antara Dirut PHE dengan salah satu nama yang masuk pusaran kasus korupsi PT Pertamina Patra Niaga, Mohammad Riza Chalid.
Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR Mufti Anam melontarkan canda kepada Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR dengan PHE dan PGN.
Candaan itu dilontarkan Mufti lantaran ada kemiripan nama antara Dirut PHE dengan salah satu nama yang masuk pusaran kasus korupsi PT Pertamina Patra Niaga, Mohammad Riza Chalid.
"Semoga Pak Chalid Salim bukan saudaranya Pak Riza Chalid. Bukan ya pak," kata Mufti disambut tawa peserta rapat, Rabu (12/3/2025).
Mendengar hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, mempertebal kelakar Mufti. Dia bertanya kepada Chalid Said soal nama keluarga besarnya.
"Bapak (Chalid) Bawazier ya? Oh saudaranya Hekal (Wakil Ketua Komisi XI DPR Mohammad Hekal)," kata Andre seraya tertawa.
Dia berharap kasus di Pertamina Patra Niaga tidak merembet ke PHE dan PGN.
"Kita tahu Pak Jokowi tujuannya mulia bagaimana kita bisa swasembada energi dan sebagainya, termasuk juga Pak Presiden Prabowo, tapi ternyata di bawah banyak juga yang bermain-main soal energi ini," kata dia.
Mufti kemudian membagikan cerita inspiratif dari Presiden muda Senegal, Bassirou Diomaye Faye. Dalam orasinya, dia meminta kepada jajaran pemerintah untuk tidak memasang foto dirinya di kantor-kantor.
"Karena saya bukan Dewa, bukan pula ikon. Sebaliknya, pasanglah foto-foto anak dan istri di meja kalian bekerja, karena ketika kalian mengambil keputusan, dan jika terbersit melakukan pencurian, perampokan, dan korupsi, dan ktu mengkhianati rakyat, maka pikirkan bahwa tegakah kalian anak istrimu dicap sebagai keluarga dari orang yang sudah berkhianat terhadap negara?" kata Mufti menirukan ucapan Presiden Senegal.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni, mendukung langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) yang tengah mendalami dugaan keterlibatan pengusaha minyak Mohammad Riza Chalid dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah.
Sahroni menegaskan, Kejagung perlu melakukan pemeriksaan secara transparan dan mendalam.
"Saya kira ini adalah bagian dari pemeriksaan yang perlu dilakukan Kejagung. Jadi, Pak Riza sebaiknya memberikan keterangan agar semuanya jelas dan terang benderang, supaya proses hukum terkait dengan kasus ini juga berjalan lancar," kata Sahroni kepada wartawan Selasa (11/3/2025).
Sahroni juga meminta agar Riza Chalid dapat bekerjasama dengan baik meskipun ia berada di luar negeri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.