Respon Isu Perubahan Iklim, Kementerian Pertanian Kuatkan Kerja Sama Global
Penandatanganan MoU telah dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dengan Jerman untuk merespon isu perubahan iklim
Penulis: Sponsored Content
TRIBUNNEWS.COM - Perubahan iklim telah menjadi isu internasional sejak beberapa tahun terakhir. Kini masyarakat internasional mulai aktif mencari jalan keluar dari isu tersebut.
Salah satu jalan keluar yang mengemuka adalah memperat kerja sama antar negara dalam hal irigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sendiri telah melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang implementasi kerja sama ASEAN-Jerman dalam merespon perubahan iklim di Indonesia.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan dengan Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) pada Selasa (14/7/2015) lalu.
Penandatanganan MoU itu dilakukan Sekretaris Balitbangtan Dr. Agung Hendriadi dan Direktur Program dari ASEAN–German Programme on Response to Climate Change (GAP CC), Thomas Heindrihcs.
Dalam pertemuan yang disaksikan Direktur GIZ untuk Indonesia, Peter Palesch, disepakati peningkatan program pertanian berkelanjutan dalam rangka mendorong penerapan konsep Climate Smart Agriculture.
Selain itu, kedua belah pihak pun sepakat meningkatkan daya saing produksi pertanian.
Agung mengatakan, kompleksitas dari faktor yang mempengaruhi bidang pertanian menciptakan tantangan bagi pembangunan pertanian, sehingga membutuhkan kerjasama global yang terpadu seperti ini.
“Pertukaran dan transfer teknologi, serta penelitian kolaborasi tentang berbagai isu strategis mengenai penggunaan dan pengelolaan sumber daya pertanian menjadi kunci sukses menjawab tantangan di masa depan,” ujarnya.
Selain itu, Agung menambahkan, melalui kerjasama ini diharapkan inovasi teknologi yang dihasilkan dapat disebarkan dan diimplementasikan, baik di tingkat lokal, nasional, regional hingga global.
“Membangun jaringan dalam skema diseminasi teknologi pertanian tentu akan memperkuat upaya kita meningkatkan produksi pertanian untuk mencapai kedaulatan pangan,” ujar Agung dalam kesempatan tersebut. (advertorial)