Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Agustina N.R

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker payudara kian mengancam kaum perempuan dalam beberapa tahun terakhir. Namun dunia kedokteran masih disibukkan dengan pencarian penyebabnya.

Menurut dr Bayu Brahman, SpB. Onk, dari Divisi Bedah Onkologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusuma (FKUI - RSCM) penyebab kanker payudara masih dalam perdebatan.

"Penyebab genetik atau keluarga hanya 5 persen - 10 persen, serta hormon estrogen yang secara alami diproduksi oleh perempuan, lalu terjadi rangsangan sel-sel yang semrawut menjadi salah satu faktor menyebab," ujarnya kepada Tribun Jakarta, Selasa (27/3/2012).

Untuk itu, sejak dini faktor risiko kanker payudara harus dikenali. Salah satu faktor yang berisiko menyebabkan kanker payudara adalah kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Menurutnya konsumsi alkohol dua sampai lima kali dalam sehari meningkatkan risiko hingga 1,5 kali dibanding mereka yang tak mengkonsumsi alkohol.

Selain itu faktor keturunan juga turut menambah risiko. Keturunan menambah risiko menjadi 2 kali lebih tinggi dibanding mereka yang tidak.

"Baru-baru ini kami menggunakan Breast Cancer Risk Calculation. Jadi faktor risiko dapat dihitung kemungkinan terkena kanker. Tetapi, untuk lebih jelasnya lakukan early detection. Karena tidak gejala awal kanker payudara, bahkan tidak merasa sakit," imbuh Bayu.

Berita lengkap ada di Tribun Jakarta Digital Newspaper edisi Rabu (28/3/2012) siang di ribrik Tribun Health.