Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Benjolan Merah Mirip Jerawat di Area Miss V, Ini Sebabnya

Benjolan merah mirip jerawat muncul di area "Miss V," berbahayakah? Apa solusinya?

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Benjolan Merah Mirip Jerawat di Area Miss V, Ini Sebabnya
istimewa
Ketika organ intim mulai bermasalah, rawatlah dengan V Spa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Aduh, panik deh ketika tanpa sadar meraba area vagina dan menemukan benjolan kecil seperti jerawat di situ.

Kadang hanya terlihat memerah, saat lain juga menampakkan whitehead yang mirip jerawat yang matang. Rasanya nyeri, apalagi jika Anda kebetulan sedang memakai jeans. Kok bisa sih, jerawat tumbuh di situ? Jangan-jangan terkena penyakit menular seksual? Bahaya nggak, sih?

Bintil kecil seperti jerawat di area vagina sebenarnya sering dialami kaum perempuan. Jerawat pada vagina ini disebut Hidradenitis Suppurativa. Bedanya dengan jerawat di wajah yang melibatkan kelenjar minyak, jerawat di vagina berhubungan dengan kelenjar keringat (apokrin). Kelenjar ini akan membentuk jerawat ketika tersumbat.

Namun mengapa muncul di area vagina, ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebabnya. Dan, Anda tak perlu khawatir. Menurut Healthy-Skin-Guide, jerawat vagina tidak berbahaya, dan bisa diatasi dengan obat-obatan luar dan dalam.

Keringat
Boleh dibilang, inilah penyebab utama (dan paling umum) dari jerawat di vagina. Keringat di area selangkangan akan mengumpulkan bakteri yang bisa menyebabkan peradangan dari pori-pori keringat, dan karenanya menyebabkan tumbuhnya jerawat di area tersebut.

Jika penyebabnya keringat, tak ada cara lain untuk mengatasinya kecuali mengenakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat seperti katun. Hindari celana dalam dari bahan sutera atau nilon.

Celana dalam yang ketat
Jika celana dalam terlalu ketat, maka tidak akan ada sirkulasi udara. Keringat pun menjadi sumber bakteri. Selain itu, celana dalam yang ketat juga bisa menimbulkan gesekan dengan kulit di area vagina sehingga terjadi lecet.

Berita Rekomendasi

Jika terpapar bakteri, bagian yang kemerahan ini akan mengalami infeksi dan akhirnya menimbulkan jerawat. Untuk menghindari gesekan pada area vagina, kenakan celana dalam yang pas di tubuh Anda.

Tidak rajin mengganti pembalut
Jangan hanya mengganti pembalut ketika cairan darah sudah penuh. Gantilah tiap 4 jam untuk menghindari kelembaban pada kulit. Jika kulit yang lembab teriritasi, terjadi luka terbuka, lalu terpapar bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Bakteri ini bisa saja hingga pada kulit bagian tubuh yang lain, dan tanpa sadar menyentuh area vagina.

Rambut yang tumbuh ke dalam
Ingrown hair atau bulu pubis yang tumbuh ke dalam umumnya disebabkan oleh kebiasaan mencukur area tersebut, atau tanpa sengaja gerakan Anda membuat rambut tercabut.

Ketika mencukur, bisa saja alat pencukur menggores pori-pori bulu pubis. Kemudian, selama proses pemulihan pori-pori tersebut menutup dan membawa serta folikel rambut. Hal inilah yang menyebabkan bengkak yang mirip jerawat.

Siklus hormonal
Hormon progesteron punya efek yang sama pada kelenjar apokrin, seperti juga kelenjar minyak pada wajah atau punggung. Tingkat progesteron yang tinggi akan memancarkan ketidakseimbangan hormon pada tubuh perempuan, yang kemudian menyebabkan akumulasi lemak pada pori-pori.

Nah, pori-pori ini lalu menjadi meradang, menyebabkan tumbuhnya jerawat di area vagina. Itu sebabnya banyak perempuan mengalami jerawat vagina menjelang menstruasi. Anda bisa membasuhnya dengan pembersih jerawat biasa jika jerawat ini hanya tumbuh di sekitar vagina.

Mengonsumsi makanan tertentu
Coba ingat-ingat, apakah sebelum jerawat tumbuh Anda baru saja mengonsumsi makanan seperti margarin, mayones, atau telur dalam jumlah banyak?

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas