Jangan Sisihkan, Asah Potensi Anak Penderita Down Syndrome
Anak-anak down syndrome tidak perlu disisihkan dari masyarakat. Mereka memiliki potensi yang bisa dikembangkan.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Persatuan Orangtua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) DIY menggelar talkshow dan gathering memperingati Hari Sindroma Down Dunia di Taman Pintar, Minggu (31/3/2013). Mengangkat tema Kami Ada Kami Bisa, POTADS ingin menunjukkan bahwa anak-anak down syndrome tidak perlu disisihkan dari masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, POTADS mengajak para orangtua untuk mengenal lebih jauh down syndrome berikut cara menangani anak-anak yang menderitanya, baik penanganan secara medis maupun psikis.
Sejumlah narasumber yang hadir dalam talkshow tersebut antara lain, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UGM, dr Retno Sutomo Sp A (K) PhD, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tuty Setyowati, Aisah Indati dari Fakultas Psikologi UGM dan Ketua PIK POTADS Yogyakarta, Sri Rejeki Ekasasi.
Ketua Pusat Informasi dan Komunikasi POTADS Yogyakarta, Sri Rejeki Ekasasi menjelaskan, selama ini, sikap orangtua cenderung menutup-nutupi dan malu jika mendapati anggota keluarganya mengidap down syndrome. Akibatnya, kondisi mereka justru semakin terpuruk kondisinya. Padahal mereka punya potensi yang bisa dilatih misalnya menari, menyanyi, fotografi dan lain sebagainya.
"Mereka bukan disable, melainkan difable dengan different ability," tandasnya.