Sebelum Suntik Cantik Instan, Konsultasi Dokter Dulu Deh
Suntik vitamin C itu harus sesuai dengan resep dokter. Dan pelaku jasa suntik instant itu harus tahu berapa kandungan larascorbine yang terkandung.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Reporter Tribun Jogja, Theresia T. Andayani
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Makin merebaknya kosmetik yang berasal dari "black market" membuat konsumen resah. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Sardjito Skin Center, Dr Satiti Retno Pudjiati, SpKK, menanggapi hal tersebut, sebaiknya konsumen harus jeli dalam memilih produk.
"Kalau ada istilah black market itu berarti tidak ada izin dan tidak ada jaminan dari BPOM. Dimana penelitiannya dipertanyakan, dan produknya mengandung bahan-bahan berbahaya yang mampu merusak kulit," ujar Satiti saat berbincang dengan Tribun Jogja.
Satiti mengakui di Yogya sudah banyak beredar produk ilegal tersebut. Ini dikarenakan lemahnya pengawasan BPOM dan LKY dalam mensortir produk-produk ilegal yang merusak kulit. Misalnya saat ini sedang marak jasa suntik cantik instan ini banyak dilakukan oleh orang yang tidak berkompeten (bukan spesialis kulit).
Praktik ilegal penyuntikan ini tumbuh subur di perkotaan karena keuntungannya menggiurkan. Para wanita ini pun ingin disuntik whitening karena melihat hasilnya yang instant dan biaya yang murah.
Padahal menurutnya, pemakaian suntik vitamin C itu harus sesuai dengan resep dokter. Dan pelaku jasa suntik instant itu harus tahu berapa kandungan larascorbine yang terkandung dalam vitamin C itu yang harus diberikan.
Namun, sayang, banyak yang menjadi ladang bisnis, tak jarang laroscorbine disalahgunakan oleh oknum, baik dari masyarakat maupun dari tenaga medis, yang tergiur pada pemikiran praktis ekonomis. Mereka berpraktik bukan lagi berdasarkan indikasi kedokteran.
"Mereka gak peduli efek samping, produk yang di registrasi dan steril. Begitu juga dengan pasien, karena sudah melihat harganya murah, tanpa bayar konsultasi dokter, langsung saja mengambil tindakan jalan pintas untuk cantik," papar Satiti.
Menurut Satiti, agak sulit mengetahui produk aman karena harus melihat dari ingredient produk tersebut. Dan tidak semua masyarakat mengetahui kandungan dalam produk. Satiti menyarankan agar masyarakat makin selektif dalam memilih produk kosmetik dan perawatan wajah yang aman untuk kulit. Yakni kosmetik yang semua bahannya ketika dipakai tidak merusak kulit dan tidak merugikan untuk efek jangka panjangnya.
Menurut Satiti, produk whitening yang aman itu bukan memutihkan melainkan mencerahkan. Dan harus di injeksi dengan dosis yang tepat, jika tidak maka kandungan instant yang berbahaya akan mempengaruhi alat-alat yang lain.
"Efeknya ginjalnya yang jebol. Memang tidak langsung, tapi butuh waktu. Saat penetrasi di tubuh sampai dosis tertentu akhirnya ginjal tidak kuat, malah timbul masalah baru lagi. Jadi sebaiknya konsultasikan dulu sebelum bertindak," ujarnya.