Persaingan Ketat Pedagang Jamu Campur Obat Kimia
Persaingan antarjamu gendong memicu oknum pedagang jamu memanfaatkan obat bahan kimia sebagai
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan antarjamu gendong memicu oknum pedagang jamu memanfaatkan obat bahan kimia sebagai bagian jamunya. Tidak hanya itu, keinginan konsumen yang ingin cepleng menghilangkan rasa sakitnya jadi pemicu.
"Kebanyakan kasus terjadi di Jakarta karena umumnya banyak yang baru dan saingan ketat. Beda kalau di Jawa Tengah dan Jawa Timur buat jamunya biasanya keturunan," tutur DR Charles Saerang, Sekjen Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GPJI) saat ditemui Tribunnews di Jakarta, Sabtu (6/4/2013).
Meski demikian, pedagang jamu tidak bisa dikatakan bisa disalahkan 100 persen karena faktanya banyak konsumen yang justru ingin produk yang bisa langsung sembuh.
"Karena permintaan cespleng ada yang benar berlaku curang dengan mencampur bahan kimia. Tapi yang terjadi justru bukan cespleng tapi langsung berdampak lever, ginjal bisa jebol dan muka bengkak," katanya.
Di tengah masalah banyaknya pedagang jamu yang curang dengan harapan bisa mendapatkan untung, BPPT kini tengah membuat alat tester untuk memastikan kandungan bahan jamu.
Charles Saerang mengharapkan, pedagang jamu tidak mencari untung besar dengan cara mengorbankan orang lain. Pihaknya akan terus melakukan pemantauan.