Cara Membedong Bayi Tanpa Membelenggu Badannya
Membedong bayi boleh-boleh saja asal jangan sampai terlalu membelenggu badannya sampai membuatnya sesak nafas. Ini caranya.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA
Boleh, kok, membedong bayi, asal caranya benar sehingga bayi bisa merasa hangat dan nyaman.
Jika sebelumnya sempat ada yang melarang bedong, hal ini terpatahkan oleh pengamatan Raleigh, konsultan tidur bayi dari North Carolina, Amerika Serikat.
Kata Raleigh, membedong terbukti dapat membuat lebih nyaman sehingga bayi tak mudah rewel, mencegah bayi baru lahir tidur menelungkup yang dapat membahayakannya, hangat, juga merasa aman karena mengingatkannya pada saat ia di dalam kandungan, sementara dunia ini masih asing baginya. Tak hanya Raleigh, Dr Harvey Karp, ahli masalah bayi tidur, serta American Academy of Pediatrics, menganjurkan membedong bayi.
Jika membedong bayi dianggap berbahaya, mungkin sudah ada ribuan orangtua melaporkan kejadian berbahaya, tapi ternyata tidak. Dengan membedong, bayi akan terhindar dari SIDS (sudden infant death syndrome) atau kematian mendadak saat tidur, karena bayi tetap pada posisi terlentang.
Itulah mengapa, disarankan untuk membedong bayi sejak bayi lahir hingga bisa berguling. Namun begitu, sebaiknya bayi jangan terus-menerus dibedong.
Kita perlu memberikan ia kebebasan untuk bergerak, misalnya saat sedang bermain, pun jika kita masih sharing tempat tidur karena dikhawatirkan membuatnya kepanasan.
Berikut cara membedong yang benar:
1. Rentangkan selimut bayi, lalu lipat 1/6 di bagian atasnya.
2. Letakkan bayi di atas selimut, lalu masukkan tangan kanan dan kirinya ke dalam lipatan.
3. Bungkus bayi dengan melipat tangan kiri atau kanan bersamaan dengan selimut ke arah perut.
4. Lipat bagian bawah selimut ke arah belakang supaya kaki bayi tertutup rapat.
5. Yang perlu diingat saat membedong, gunakan selimut yang lembut dan nyaman, jangan terlalu kencang, dan jangan menutupi mulut atau hidung karena membuat bayi sulit bernapas. (Tabloid Nakita)