Ajaklah Anak Berkebun agar Doyan Makan Sayur
Mengajarkan anak untuk suka dengan sayur bukan dengan force feeding
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cukup banyak anak yang kurang menyukai sayur. Padahal kandungan gizi makanan serat itu sangat kaya.
Alhasil, orangtua sering mengalami keadaan ketika anak-anaknya mulai menunjukkan sikap tidak mau makan sayur.
Situasi ini kadang membuat orangtua sampai memaksa anak makan sayur yang kemudian menambah kebencian anak terhadap sayur.
"Mengajarkan anak untuk suka dengan sayur bukan dengan force feeding," ujar Dr. Elvina Karyadi, Sp.GK, MSc., Ph.D, dalam diskusi media Nutritalk di Jakarta (21/5).
Orangtua perlu tahu trik dalam mengenalkan sayur kepada anak. "Tidak bisa diberikan secara langsung tetapi diselipkan pada makanan yang disukai. Misalnya saja sayur dimasukkan ke dalam makaroni," urai Direktur Micronutrient Initiative Indonesia.
Siasat tersebut akan melatih taste bud atau perasa di lidah. Dengan kata lain, sayuran dikenalkan sedikit demi sedikit. Para ibu, ditegaskan oleh Dr. Elvina, hendaknya juga kreatif dalam menyajikan sayur.
Cara lain yang dapat dilakukan agar anak mau makan sayur adalah dengan mengajak mereka menanam sayur serta merawatnya. Cara tersebut dilakukan oleh PAUD Rumah Srikandi Kemudo, Klaten, Jawa Tengah, dengan program 'Kebun Nutrisi' mini.
Menurut Nunuk Sri Mulyani, Kepala Sekolah PAUD Rumah Srikandi Kemudo, sejak tahun 2011, mereka mengembangkan 'Kebun Nutrisi' mini. Dalam program tersebut, anak-anak diajarkan mencampur tanah dengan kompos. Mereka juga menyemai benih dan merawat sayur yang ditanam.
Masing-masing kelas bertanggung jawab terhadap petak sayur masing-masing. Sayur yang ditanam umumnya yang mudah ditanam dan cepat dipanen seperti bayam, kangkung, dan sawi. Serta yang bergantung musim seperti cabe, tomat, maupun terung.
Menjelang panen, anak-anak akan ikut memanen dan membantu memasak. "Anak-anak biasanya membantu memotong sayur dan guru-gurunya akan memasak," lanjut Sri. Setelah itu mereka akan makan bersama.
Dari program 'Kebun Nutrisi' mini tersebut, ada manfaat positif yang diperoleh. "Yang terlihat, anak-anak yang tadinya tidak suka sayur, sedikit demi sedikit mereka jadi suka sayur. Mereka bilang, sayur itu rasanya enak," beber Sri .
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.