Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kualitas Sperma Faktor Pendukung Kelahiran Bayi Kembar Lima

Inseminasi bukan menjadi penyebab lahirnya bayi kembar lima dari pasangan Enita (31) dan Bagus (37).

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kualitas Sperma Faktor Pendukung Kelahiran Bayi Kembar Lima
Net
Ilustrasi 

Laporan Ni Putu Dessy Wulan dari Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita (RSAB HK)  Jakarta Barat, dr Gatot Abdurrzak, menyebut inseminasi bukan penyebab lahirnya bayi kembar lima dari pasangan Enita (31) dan Bagus (37).

Diketahui, pasangan itu sebelumnya pernah mengikuti program kehamilan lewat cara inseminasi. Adapun inseminasi merupakan pembuahan lewat rekayasa. Cara lewat memasukan sperma yang telah diproses ke dalam rahim. Namun sebelum itu, agar telur matang dalam rahim, maka diberi obat penyubur. Setelah itu, sperma disuntikkan agar bertemu sel telur yang telah matang hingga terjadi pembuahan.

"Bukan karena inseminasinya tapi karena obat penyuburnya. Telur yang tumbuh bisa dua atau tiga. Bahkan bisa lima. Setelah telurnya pecah, kan terbuahi semua dan jadi semua," ujar Gatot melalui pesan singkatnya Jumat (23/8/2013).

Soal bantuan obat penyubur, ini memang diperlukan jika jumlah sel telur kurang. Kualitas sperma yang bagus mendukung terjadinya pembuahan sehingga mampu membuahi lima sekaligus. Sementara itu usia kehamilan Enita saat melahirkan kelima bayinya baru 24 minggu.

Di saat usia tersebut, perkembangan paru-paru bayi masih pada tahap awal. Kelahiran normal terjadi saat usia kehamilan 38 minggu sampai 42 minggu. Pendarahan yang dialami Enita terus menerus menyebabkan bayi harus segera dilahirkan Selasa (20/8/2013). Lima bayi itu yakni empat laki-laki dan satu perempuan.

Namun, duka menghampiri pasangan suami istri warga Kebayoran Baru Jakarta Selatan ini. Selasa (20/8/2013) malam, bayi kedua berjenis kelamin laki-laki dengan bobot lahir 459 gram meninggal dunia. Kemudian, pada Kamis (22/8/2013) siang, bayi ketiga memiliki bobot 353 gram dan berjenis kelamin perempuan juga meninggal.

Berita Rekomendasi

Saat ini, ketiga bayi lainnya masih dirawat di ruang perawatan intensif bayi baru lahir (NICU) RSAB HK dengan perawatan menggunakan alat bantu nafas. Tiga bayi tersebut antara lain bayi pertama memiliki bobot 472 gram. Lalu, bayi keempat dengan bobot 499 gram, serta bayi kelima yang memiliki bobot 483. Ketiga bayi itu berjenis kelamin laki-laki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas