Terpanggil Sumpah Dokter, Husni Mubarak Zainal Bergabung di MSF
Dr Husni Mubarak Zainal benar-benar memegang sumpah jabatannya. Terngiang,"Demi Allah saya
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muthmainnah Amri
TRIBUNNEWS.COM - Dr Husni Mubarak Zainal benar-benar memegang sumpah jabatannya. Terngiang,"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan," yang merupakan lafal Sumpah Dokter Indonesia.
Memang terkesan simpatik. Namun sayangnya hanya segelintir dokter yang ingin bekerja murni untuk kemanusiaan. Bagi dokter Médecins Sans Frontières (MSF) atau disebut Dokter Lintas Batas ini, kemanusiaan adalah dasar perjuangannya berbakti pada masyarakat. Bukan hanya di tanah air Indonesia, Husni, sapaan akrabnya, bahkan telah mengobati pasiennya hingga ke pedalaman selatan Afrika.
Tribun termasuk beruntung dapat bertemu putra asli Sidrap ini disela liburannya ke Makassar. Ditemui di sebuah cafe di bilangan Pengayoman Makassar, pria kelahiran 5 April 1985, ini ramah dan banyak menebar senyum. Sambil menikmati lasagna buatan cafe itu, antusiasmenya sharing pengalaman selama menjadi dokter satu satunya asal Indonesia di Selatan benua Afrika pun membuncah.
Pria 28 tahun ini mengawali petualangan medisnya saat menjadi anggota suatu organisasi medis. Organisasi itu concern turun ke daerah pascabencana. Pada 2008 lalu, ia pun menjadi satu dari sejumlah dokter yang mengobati korban gempa di Padang. Dari sini, ia merasa terpanggil untuk mengobati pasien di mana pun ia dapat diterima.
Hingga pada 2010, pria berkacamata ini mengikuti program pegawai tidak tetap (PTT) bagi dokter muda yang telah lulus dan ditempatkan di daerah manapun di seluruh Indonesia. Sulung dari enam bersaudara ini ditugaskan di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara.
Minatnya bergabung di MSF setelah tahu organisasi itu turun langsung saat penanganan korban tsunami Aceh pada 2009 lalu. Maka, dokter lulusan Universitas Hasanuddin ini pun mulai mencari tahu informasi tentang MSF di internet sembari menjadi dokter PTT di Buton Utara.