Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bocah Penderita Hydrocephalus Ini Hanya Diobati dengan Undur-undur

Karena tak punya uang untuk berobat Ahmad Muthi Arramadhan (16 bulan), yang menderita penyakit hydrocephalus hanya diberi binatang Undur Undur.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bocah Penderita Hydrocephalus Ini Hanya Diobati dengan Undur-undur
banjarmasinpost.co.id/huda
Ahmad Muthi Arramadhan (16 bulan), yang menderita penyakit hydrocephalus. 

TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Ketidakadaan uang membuat pasangan suami istri, Romzi (34) dan Fitriah (30), melakukan apa saja untuk mengobati anaknya, Ahmad Muthi Arramadhan (16 bulan), yang menderita penyakit hydrocephalus. Warga Pekauman Dalam, Kecamatan Martapura Timur, Kabupatan Banjar Kalimantan Selatan ini terpaksa memberi makan buah hatinya binatang Undur Undur.
   
"Ya, bagaimana lagi. Karena tidak punya uang, kami memutuskan untuk mencarikan obat alternatif saja," ujar Romzi, saat ditemui di rumah, Kamis (21/11/2013).
   
Romzi tinggal bersama istri dan anaknya di sebuah bedakan kayu yang sekaligus jadi warung makanan ringan. Penghasilan dari warung itulah Romzi menghidupi orang-orang yang dicintainya. "Saya tidak punya uang untuk mengoperasi Muthi," ujarnya.
   
Muthi, kata Romzi,  menderita hydrocephalus sejak berusia empat bulan. "Saya terus berupaya menyembuhkan Muthi. Termasuk membawa Muthi ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk melakukan CT-Scan. Kata dokter, Muthi hanya bisa disembuhkan dengan cara operasi," ujarnya.
   
Menurut Romzi, untuk mengoperasi Muthi jelas tidak mungkin, karena mereka tidak punya uang. "Selepas dari rumah sakit, saya terus mencarikan obat alternatif dan meminta sarat- sarat dari tuan guru. Ada yang menyarankan Muthi diobati dengan cara memberikan makan Undur Undur yang hidupnya di tanah. Sudah tiga bulan ini Muthi kami memberi makan  Undur Undur," ujarnya.
   
Meski dari ilmu kedokteran hewan Undur Undur belum terbukti  bisa menyembuhkan penyakit hydrocephalus, Romzi tetap berkeyakinan anaknya akan mengalami perubahan dengan memakan Undur Undur itu.
   
"Tak banyak, sehari satu hewan undur undur. Mencarinya di mana-mana. Saya pernah mencari Undur Undur itu ke Sungai Rangas," ujarnya.
   
Setelah diberikan makan Undur Undur, kata Romzi, kepala Muthi sudah mulai mengendor dan mengecil. "Kini Muthi sudah bisa mengedipkan mata dan tumbuh rambut di kepala. Kalau sebelumnya tidak bisa," ujarnya.
   
Kendati terus diobati secara alternatif, Romzi tetap rutin membawa Muthi ke Puskesmas Pembantu (Pustu) yang kebetulan tak jauh dari rumahnya. "Setiap bulan ukuran kepala Muthi dicek," ujarnya.
   
Sementara itu, Pembakal (Kepala Desa) Pekauman Dalam, Abdul Qodir Jaelani, mengatakan tetangga Romzi sudah mengupayakan agar Muthi masuk Jamkesprov. "Kami juga sudah mengusulkan bantuan ke Dinas Sosial. Mudah-mudahan saja dikabulkan," ujarnya.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas