Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Terapi Gusi Sembuhkan Nyeri Punggung

SAKIT kepala, pegal, dan rasa nyeri di punggung sering dikeluhkan Supardi Sukamto (60) hilang setelah dia memilih terapi gusi.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Terapi Gusi Sembuhkan Nyeri Punggung
Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan
TERAPI GUSI - Dokter membersihkan gumpalan pada pembuluh darah yag menyebabkan radang gusi pada pasien. Usaha ini juga bermanfaat menyembuhkan beberapa penyakit yang timbul akibat peradangan gusi. 

TRIBUNNEWS.COM - SAKIT kepala, pegal, dan rasa nyeri di punggung sering dikeluhkan Supardi Sukamto (60). Pria yang berprofesi sebagai pengacara inipun memilih terapi gusi untuk.menyembuhkan.

Sejak tujuh tahun lalu dia menjalani terapi gusi di klinik Hagerra Health Management. "Saya dulu sering merasakan pegal yang tidak saya ketahui penyebabnya. Akhirnya saya diterapi gusi," ujarnya.

Awalnya, Supardi tidak percaya keterkaitan terapi gusi dan sakit yang dirasakan. Namun, setelah menjalani beberapa kali terapi, keluhan sakit kepala dan pegal yang dirasakan berangsur-angsur hilang.

Bahkan kini, Supardi merekomendasikan kepada seluruh anggota keluarga untuk menjajal terapi ini. "Anak saya yang tinggal di Palangkaraya selalu menyempatkan diri terapi gusi," ujarnya.

Supardi sadar, menjaga kesehatan gusi sangat penting. Mulut sebagai pintu masuk segala jenis makanan yang akan diproses tubuh harus selalu dijaga kebersihannya. Karena itu, rutinitas menggosok gigi tidak pernah ditinggalkan.

Pemilik klinik Hagerra Health Management dr Grace mengungkapkan, di dalam mulut terdapat jaringan yang menghubungkan pembuluh darah ke seluruh tubuh. Karena itu, jika terjadi penggumpalan di pembuluh darah di dalam gusi, gangguan kesehatan bisa terjadi di organ lain. Seperti, tangan gemetar, kesemutan, migran, cegukan berkepanjangan, dan susah tidur.

"Jika disebabkan peradangan pada gusi, darah kotor yang menggumpal di jaringan gusi dikeluarkan untuk memperlancar peredaran darah. Sehingga, antibodi terpicu aktif untuk meningkatkan kekebalan tubuh," jelasnya.

BERITA REKOMENDASI

Menurut Grace, terapi gusi tidak memakan waktu lama. Sekitar 15-30 menit, tergantung jumlah titik yang akan diterapi. Terapi ini tidak hanya untuj orang tua, tetapi anak-anak mulai usia 6 tahun bisa diterapi.

Selain terapi gusi, Grace menganjurkan pasien diet makanan menurut golongan darah. Menurutnya, diet ini dapat memaksimalkan hasil terapi yang dilakukan. (luk)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas