Mengapa Sebelum Rontgen Gigi Perempuan Ditanya Apakah Sedang Hamil?
Saat proses rontgen gigi, ia ditanya apakah sedang hamil? Mengapa pertanyaan ini dilontarkan? Apa pengaruhnya untuk kesehatan perempuan?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Jakarta Selatan .
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.
=========================
Seorang pembaca Tribunnews.com menceritakan saat akan melakukan proses rontgen gigi, ia ditanya sang petugas, apakah sedang hamil? Mengapa pertanyaan ini dilontarkan? Apa pengaruhnya untuk kesehatan perempuan?
Simak dialog antara di penanya dengan Drg Anastasia Ririen, pengasuh rubrik Konsultasi Gigi dan Mulut di Tribunnews.com. Sebut saja sang penanya bernama Ibu A. Demikian dialognya.
A:
Dok, mau nanya.. mengapa sebelum rontgen gigi, saya ditanya apakah sedang hamil, ya Dok?
drg:
Dear Ibu A,
proses rontgen photo dalam bidang kedokteran pada umumnya merupakan sebuah proses pemotretan gambar medikal untuk memperoleh gambaran tampilan kondisi di dalam/bawah permukaan kulit kita, baik jaringan keras maupun lunaknya, untuk memperoleh gambaran kondisi terkait, sebagai alat penunjang penegakan diagnose medis sebuah kondisi anomali tertentu, dengan menggunakan material penunjang utama berupa zat radioaktif (sinar-X) dosis tertentu.
Sinar-X (sinar Rontgen) merupakan salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar 10 nanometer hingga 100 picometer. Merupakan sejenis radiasi ion bertenaga besar yang bila berkontak dengan sebuah material akan menyebabkan material tersebut kehilangan elektron, dan terionisasi. Umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan kristalografi sinar-X.
Lantaran itu, sudah pasti akan berpengaruh secara langsung pada setiap sel yang terpapar langsung olehnya. Bisa berbahaya. Kecuali pada area yang diberi pelindung khusus.
Itulah mengapa dosis penyinaran yang dipengaruhi oleh frekuensi, besaran kapasitas, serta durasi/lama paparan sinar-X seyogyanya diterima serendah-rendahnya oleh siapapun, Ibu.. Baik pihak operator (petugas) maupun penerima pelayanan (dalam hal ini: pasien).
Ada dosis maksimal per tahun yang musti dipatuhi ketentuannya. Semisal bagi petugas ditetapkan 50 mSv per seluruh tubuh, per satu tahun. Sementara bagi pasien: maksimal 5 mSv per seluruh tubuh per tahun, dan dalam penyinaran lokal pada bagian-bagian khusus dari tubuh, dosis rata-rata dalam tiap organ ataupun jaringan yang terkena harus tidak lebih dari 50 mSv.