Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Kesehatan

Awas, Kelebihan Nge-Gym Tubuh Remaja Bertambah Pendek

Remaja yang berolahraga terlalu keras di pusat kebugaran (gym/fitness center) berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Awas, Kelebihan Nge-Gym Tubuh Remaja Bertambah Pendek
net

Laporan Wartawan Tribun Jakarta,Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Remaja yang berolahraga terlalu keras di pusat kebugaran (gym/fitness center) berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang. Gangguan yang dialami di antaranya pemendekan tubuh atau perawakan pendek.

Ditemui Tribunnews.com usai acara SOHO #BetterU: Hari Gizi Nasional di Jakarta, Rabu (22/1/2014), Spesialis Gizi dr. Laila Hayati mengatakan, pemendekan tubuh terjadi karena remaja yang notabenenya sedang dalam masa pertumbuhan tidak mendapatkan asupan gizi yang seimbang.

"Kalori dikurangi, sementara protein dan suplemen untuk pembentukan otot diperbanyak. Protein dan suplemen berlebih juga tidak baik buat ginjal," kata dokter yang berpraktik di RSAB Harapan Kita itu.

Di samping itu, angkat beban berlebih turut menjadi penyebab pemendekan tubuh. Ia menuturkan tanpa angkat beban pun tubuh manusia secara perlahan memendek karena ada tekanan dari gravitiasi bumi.

"Ada penekanan, tapi sangat kecil. Ini alasan kenapa semakin tua semakin pendek. Padahal bukan karena bongkok," jelasnya.

Dari pasien yang ia tangani selama ini, kasus pemendekan di kalangan remaja pria usia siswa SMP dan SMA akibat nge-gym berlebih mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kontes ketampanan yang menampilkan pria-pria bertubuh atletis mendorong para remaja pria untuk memiliki tubuh seperti mereka.

Berita Rekomendasi

"Yang menjadi masalah adalah remaja pria nge-gym tanpa ada pengawasan. Hanya sekedar ikut-ikutan saja," ucapnya.

Idealnya, kata Laila, seorang pria boleh nge-gym selepas SMA atau bila usianya di atas 18 tahun. Mengingat masa pertumbuhan pria berhenti pada usia 21-22 tahun, Laila menyarankan agar asupan gizi seimbang tetap dijaga dan berolahraga di bawah pengawasan ahli.

"Untuk penderita obesitas, sebaiknya turunkan berat badan dulu baru nge-gym agar pembentukan otot lebih maksimal," katanya.

Tags:
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas