Kepedulian Orangtua Terhadap Jajanan yang Dikonsumsi Anak Rendah
Kepedulian dan perhatian orangtua terhadap apa yang jajanan yang dikonsumsi anak di luar lingkungan masih sangat rendah.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepedulian dan perhatian orangtua terhadap apa yang jajanan yang dikonsumsi anak di luar lingkungan masih sangat rendah.
"Orangtua perlu memberi contoh dengan memberikan sarapan sehingga di sekolah, atau di luar rumah memilih jajan," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti di Jakarta, Sabtu (8/2/2014).
Ia mendorong orangtua untuk lebih dini memberikan pengertian kepada anak-anaknya. Apalagi masih ada 20 persen jajanan sekolah tidak layak dikonsumsi karena adanya kandungan berbahaya.
"Kalaupun jajan, orangtua harus bisa mengarahkan anak-anaknya untuk makanan yang aman mutu bergizi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat baru 80,7 persen jajanan anak sekolah telah memenuhi syarat dikonsumsi anak-anak. Angka ini meningkat dibandingkan 2012 lalu yakni 76 persen.
Penganan anak ini menghadapi masalah kandungan berbahaya seperti mikroba berbahaya. Juga tantangan hyginesitas sanitasi yang butuh perilaku.
"Perlu intervensi yang dilakukan semua pihak , seperti penyediaan akses air bersih, kantin sekolah besih," kata Kepala BPOM, Dr Roy A Sparringa saat Gebyar Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) 2014.