Kurang Matangnya Program Buat JKN Terseok-Seok
Akibatnya banyak pasien miskin ditolak berobat. Kondisi ini membuat Kementerian Kesehatan akahirnya memutuskan mengevaluasi aturan tarif
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Fajar Anjungroso
![Kurang Matangnya Program Buat JKN Terseok-Seok](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140102_230519_mengurus-jaminan-kesehatan-di-bpjs-pontianak.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terseok-seoknya pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Sistem Jaminan Sosial Nasional bidang kesehatan (JK-SJSN) disebabkan kurang matangnya perencanaan program.
Akibatnya kendala teknis yang muncul yakni kegagalan pengurus rumah sakit dan petugas medis melaksanakan ketentuan tarif Indonesia Nasional Case Base Groups (INA-CBG's).
"Akibatnya banyak pasien miskin ditolak berobat. Kondisi ini membuat Kementerian Kesehatan akahirnya memutuskan mengevaluasi aturan tarif," ujar Hasbullah Thabrany, Ketua Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Universitas Indonesia, Sabtu (15/2/2014).
Dia menambahkan banyaknya persoalan teknis yang muncul, bisa memperburuk citra JKN dan menimbulkan apriori masyarakat untuk menjadi peserta.
"Peran stakeholder sangat penting, agar pemerintah bisa mengidentifikasi masalah ketika program berjalan. Apalagi, sebagian besar masyarakat masih asing mendengar program JK-SJSN yang digelar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Masyarakat belum faham sehingga pasti banyak keluhan," ujarnya.