Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengapa Sering Melupakan Senyum Kalau Mudah Dilakukan?

Setelah dewasa, berkurang menjadi rata-rata 17 kali perhari. Beban hidup, beragam masalah menyebabkan frekuensi senyum menjadi semakin berkurang.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mengapa Sering Melupakan Senyum Kalau Mudah Dilakukan?
net

TRIBUNNEWS.COM - Seseorang mulai tersenyum, sejak berusia satu bulan. Senyum tersebut, masih masuk gerak reflek (Reflective smile). Bertambahnya usia, anak mulai punya senyum bermakna kepada seseorang yang dekat dengan si bayi (Social smile). Bisa pengasuh atau orangtuanya.

"Lelah saat mengurus bayi, akan terobati ketika melihat bayi tersenyum,? kata Psikolog Vera Itabiliana saat menjadi pembicara dalam perayaan Hari Kesehatan Gigi Dunia di Hotel Mulia, Kamis (20/3/2014) lalu.

Anak-anak hingga usia lima tahun akan tersenyum 7,7 kali perjam. Sayangnya setelah dewasa, berkurang menjadi rata-rata 17 kali perhari. Beban hidup, beragam masalah menyebabkan frekuensi senyum menjadi semakin berkurang.

 "Semakin tua menjadi sulit tersenyum. Banyak orang meremehkan senyum. Padahal untuk mengerutkan dahi butuh 40 otot wajah. Untuk tersenyum hanya membutuhkan 17 otot wajah. Sehingga sebenarnya senyum lebih mudah dan ringan dilakukan daripada mengerutkan dahi," kata Vera.

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas