Dialog Publik Ini Ajari Mengolah Jajanan Anak yang Sehat dan Bergizi
Pengelola kantin sekolah di Semarang dikumpulkan oleh Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi Komunikasi Publik, KemenKominfo
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pengelola kantin sekolah tingkat SD dan SMP se-kabupaten Semarang dikumpulkan oleh Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi Komunikasi Publik, KemenKominfo, Rabu, 16 April 2014.
Mereka akan diberi penjelasan mengenai pangan jajanan anak sekolah (PJAS) yang sehat dan bergizi dalam Dialog Publik yang digelar di Hotel C3 Ungaran, Semarang mulai pukul 13.00 WIB.
Selain para pengelola kantin sekolah, juga akan dihadirkan seratusan siswa SD dan SMP, para guru SD dan SMP, para penggerak Posdaya Kabupaten Semarang dan sejumlah aktivis pemuda.
`'Bangsa yang maju dimulai dari bangsa yang sehat jasmani dan rohani. Di sinilah pentingnya peran keluarga dan lingkungan sekolah yang sadar akan pola pangan dengan gizi baik bagi perkembangan anak,'' jelas Oetari Noor Permadi, kordinator acara Dialog Publik Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Sehat Bergizi untuk Generasi Muda Sehat dan Cerdas.
Dialog publik ini diselenggarakan karena keprihatinan akan banyaknya pangan jajanan anak sekolah tidak sehat bahkan mengandung bahan berbahaya. Untuk itulah, agar para penyedia pangan jajanan paham terhadap jajanan sehat dihadirkan sejumlah narasumber dalam dialog publik ini.
Di antaranya Direktur Surveilan dan Penyuluhan BPOM, tokoh perempuan lokal Ibu Sukarsiwien, ketua YLKI Kabupaten Semarang dan pakar kuliner-gizi di Semarang.
Diharapkan dari Dialog Publik ini para peserta tahu akan pentingnya pemenuhan hak anak dalam peningkatan gizi yang berkualitas.
`'Selain itu, kegiatan ini diharapkan memberikan pengalaman yang menyenangkan bahwa membuat pangan jajanan anak sekolah yang bergizi itu mudah, murah dan cepat. Dengan dialog publik juga diharapkan peserta tahu tentang komposisi gizi seimbang bagi anak dengan bahan lokal. Dan, ini yang penting, ada pengetahuan praktis untuk menguji kandungan bahan berbahaya pada pangan jajanan anak sekolah,'' tegas Oetari.
Mantan penyiar TVRI ini menambahkan, makanan yang disajikan dalam kegiatan dialog publik ini juga akan didominasi oleh panganan berbahan lokal. Dan, para peserta, terutama para siswa SD dan SMP yang ikut, akan mendapat pelajaran mengenai pembuatan makanan tradisional atau lokal. `'Akan ada demo memasak makanan khas Semarang,'' tandas Oetari.
Para siswa SD atau SMP ini pasti akan mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan. Karena, bagi yang suka menulis, akan diminta untuk menuliskan laporan kegiatan ini secara singkat. Dan bagi yang suka menggambar, bisa membuat sketsa atau drawing mengenai makanan yang disajikan selama acara ini berlangsung. Dan yang suka kuliner, bisa menyampaikan resep makanan berbahan lokal yang disajikan dalam kegiatan ini.
Para siswa juga diberi kesempatan untuk mengujikan jajanan mereka ke mobil laboratorium keliling milik BPOM yang dibawa ke Hotel C3 saat acara berlangsung. (*)