Kehamilan Adalah Investasi Harus Ada Perhatian Lebih
Pasangan nikah muda berusia 15-19 prosentasenya mencapai 46 persen
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingginya usia pernikahan dini, menyebabkan pasangan tidak bisa "investasi' kehamilan. Jika berlanjut dikhawatirkan tidak akan menghasilkan generasi berkualitas.
"Kehamilan adalah proses sadar untuk menyiapkan generasi baru. Kehamilan adalah investasi sehingga harus memberikan perhatian lebih," kata Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono di Jakarta, Senin (28/4/2014).
Pemerintah yang memberikan cuti hamil bagi bunda, salah satu wujud investasi agar anak yang dilahirkan bisa lebih baik. Sebagai proses yang direncanakan, konsep tentang keluarga itu harus dibangun.
Senada, Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, orang hamil tidak hanya perlu gizi tapi juga perhatian keluarga. "Adanya investasi saat bersalin, akan menghasilkan sumberdaya manusia berkualitas," katanya.
Jadi perlu pengorbanan waktu, perhatian, uang dan kebutuhan makanan bergizi demi anak agar lahir berkualitas. Bukan hanya fisik juga kemampuan lainnya.
Sebelumnya diberitakan, jumlah pernikahan dini masih sangat tinggi. Pasangan nikah muda berusia 15-19 prosentasenya mencapai 46 persen, bahkan yang menikah di bawah 15 tahun sekitar 5 persen.
Tingginya pernikahan dini ini dikhawatirkan tidak akan menghasilkan generasi berkualitas karena mereka tidak berinvestasi kehamilan karena masih kurang matang dalam segala hal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.