Menu Praktis Ramadan Tak Berarti Rendah Gizi
Menu berbuka dan santap sahur yang praktis disajikan tidak berarti melupakan faktor kecukupan gizi.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Bulan puasa yang tinggal beberapa hari lagi memberi tantangan tersendiri untuk ibu bekerja. Ibu harus lebih cermat membagi waktu untuk bisa memenuhi berbagai keperluannya termasuk kebutuhan keluarga.
Bulan puasa bisa jadi melelahkan bagi ibu bekerja, bisa juga tidak, tergantung bagaimana caranya menyiapkan makanan.
Waktu sahur dan berbuka, keluarga tetap bisa menikmati hidangan sederhana, sehat, lezat dengan kecerdikan ibu mengolah makanan.
Chef Haryo Pramoe yang memandu Cooking Workshop - Inovasi Dapur Philips di Jakarta beberapa waktu lalu berbagi pengalamannya dalam teknik, tips dan trik memasak untuk ibu selama Ramadhan.
"Hal terpenting yang harus diketahui oleh seorang ibu selama Ramadhan adalah bagaimana mempersiapkan masakan dengan usaha dan pengolahan sesederhana mungkin, dengan menggunakan kadar lemak dan minyak yang minim agar makanan yang disajikan bersifat ringan dan sehat," ujarnya.
Karenanya, menurut Chef Haryo pilihan makanan segar selain peralatan dapur yang tepat dan mendukung proses memasak di dapur menjadi lebih efisien, akan menentukan tingkat kepuasan keluarga terhadap masakan yang diolah di rumah.
"Filosofi saya sebagai koki adalah tidak ada yang namanya makanan ala kadarnya. Makanan itu ya antara enak atau tidak enak. Dan semua makanan selama Ramadhan haruslah luar biasa," tuturnya.
Kalau pilihan alat masaknya sudah tepat, yang perlu dipikirkan oleh ibu dalam menyiapkan makanan selama bulan puasa adalah tiga hal, yakni segar, ringan, dan praktis.
"Saya mendorong para ibu untuk berpikir segar, ringan dan praktis saat memasak bagi keluarga selama bulan puasa ini. Makanan bernutrisi itu bisa dan harus lezat," tuturnya. (Wardah Fajri)