TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) memprakarsai Patients Asistance Program (PAP), yaitu program pemberian bantuan seperti obat bagi pasien beberapa jenis kanker. Tujuannya memperbaiki kualitas hidup pasien.

Saat ini tingginya biaya pengobatan kanker seiring dengan tahapan-tahapan perkembangan kanker terutama kanker hati merupakan tantangan berat bagi pasien. Kanker ini umumnya dapat ditanggulangi dengan operasi di stadium awal.

"Pada saat stadium tertentu, penyakit ini tidak lagi dapat ditangani melalui operasi, pengobatan umumnya dilakukan per oral. Biaya pengobatan menjadi masalah bagi pasien," kata Ketua Umum YKI, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM (K) di Jakarta, Jumat (18/7/2014).

Disebutkan Nila, YKI membantu pasien kanker mendapatkan pengobatan yang berkelanjutan melalui program-program asistensi pasien. Namun program-program ini pun pada akhirnya harus ditelaah ulang, demi kelangsungan pengobatan pasien kanker dan menjaga kualias hidup mereka, melalui perhitungan biaya karena beban biaya yang sangat tinggi.

Saat ini, BPJS ataupun pemerintah merupakan tahun pertama melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional masih berkutat di hilir, yaitu membantu para penderita yang telah jatuh sakit.

"Akan tetapi, rasa kemanusiaan dalam memperpanjang kelangsungan hidup penderita dengan memperbaiki kualitas hidup tetap perlu diupayakan. Oleh karena itu, YKI mengambil Program Asistensi Pasien," katanya.

Salah satu pasien penerima bantuan, Suhendra, mengatakan, sejak didiagnosa menderita kanker ginjal dua tahun yang lalu keluarganya berupaya mencari pengobatan dan kesembuhan. (Eko Sutriyanto)