Orang Bicara Cadel Dikiranya karena Lidah Terlalu Pendek, Padahal Ini Penyebab Sesungguhnya
Kebanyakan orang berpikir kalau lidah terlalu pendek jadi penyebab seseorang bicaranya cedal. Padahal ini penyebab sesungguhnya.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Mungkin Anda atau disekitar Anda ada yang tidak bisa mengucapkan huruf 'R' dan mengganti dengan 'L' atau huruf 'K' menjadi 'D'. Bisa jadi ia mengalami hal yang disebut cadel.
Cadel ini merupakan ketidakmampuan lidah salah satu yang berperan penting pada saat kita berbicara melafalkan huruf dan kata. Fungsi lidah sangat dipengaruhi oleh kekuatan lidah dan fungsi koordinasi.
Sebab saat kekuatan lidah dan fungsi koordinasi terganggu, maka pelafalan kata atau huruf juga ikut terganggu. Kebanyakan orang mengalami masalah pengucapan huruf ‘R’.
Seseorang yang berbicara cadel pun bisa saja karena pembawaan sejak lahir atau kultur sekitar. Namun juga bisa terjadi karena kerusakan otak yang mengakibatkan terganggunya saraf ke-12 yang memengaruhi lidah.
Kebayakan orang mengira cadel disebabkan lidah yang pendek, tetapi sebenarnya ini disebabkan karena adanya perbedaan pada bagian yang bernama frenulum linguae.
Frenulum linguae dapat dilihat ketika Anda menggerakkan lidah ke atas. Terdapat seperti jaringan yang menghubungkan antara dasar mulut dan lidah. Perbedaan panjang dan pendek frenulum linguae inilah yang menyebabkan lidah sulit bergetar, sehingga pada akhirnya menyebabkan kesulitan pelafalan salah satu jenis huruf.
Menurut dr. Meta Hanindita dari RS Dr Soetomo Surabaya, dikutip dari pemberitaan Detik Health (26/11) cadel merupakan ketidakmampuan seseorang mengucapkan atau membunyikan huruf tertentu. Meta menambahkan, bahwa cadel tidaklah berbahaya dan cadel tidak hanya pada huruf S atau R saja, tapi ada pula huruf T, P, atau L.
Biasanya cadel yang dialami pada anak sampai usia 5 tahun, namun ada pula anak yang masih saja cadel ketika usia persekolahan. Cukup sulitnya mendeteksi cadel anak pada usia 3-5 tahun akan berlanjut atau tidak.
Karena menyangkut sistem saraf otak yang mengatur fungsi bahasa, yakni area broca yang mengatur koordinasi alat-alat vokal dan area wernicke untuk pemahaman terhadap kata-kata.
Ada empat penyebab seseorang menjadi cadel.
Pertama, kurang matangnya koordinasi bibir dan lidah. Kemampuan mengucapkan kata-kata vokal, konsonan secara sempurna sangat bergantung pada kematangan sistem saraf otak, terutama bagian yang mengatur koordinasi motorik otot-otot lidah.
Kedua, kelainan fisiologis berupa gangguan pada bagian pendengaran, gangguan pada otak, dan gangguan di wilayah mulut.
Ketiga, adalah faktor lingkungan. Biasanya orang tua yang membiarkan anaknya cadel, bahkan ikut mengikuti ucapan si anak.
Keempat, faktor psikologis bisa menjadi penyebabnya. Mungkin anak yang kurang perhatian orang tua karena kehadiran sang adik, menjadi ikut-ikutan gaya bicara adik yang cadel.
Dari keempat penyebab cadel tersebut, dapat diatasi dengan cara orang tua harus menuntun anak melafalkan ucapan yang benar, orang tua harus menghentikan kebiasaan berkata cadel, dan orang tua harus mengajak anak bicara dengan bahasa yang benar.
Namun jika penyebab cadel karena faktor fisiologis tentu relatif dapat diatasi, tergantung kategori ringan atau berat. Umumnya bila penyebab masuk dalam kategori berat penyakitnya maka bisa jadi cadel yang menetap dan jika tergolong ringan, maka cadelnya tidak menetap.
(Nurul Kusumawardani. Dari berbagai sumber)