Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengompres Hidung dengan Es Cara Terbaik Hentikan Mimisan

Mendongakkan kepala atau posisi menengok ke atas justru bisa membuat darah masuk ke dalam tubuh.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengompres Hidung dengan Es Cara Terbaik Hentikan Mimisan
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mimisan kerap terjadi pada anak-anak. Biasanya terjadi karena faktor alergi dan lapisan mukosa yang tipis dalam hidung sehingga rentan berdarah.

Mimisan atau keluarnya darah dari lubang hidung sering kali membuat orangtua panik saat menghentikan darah yang keluar. Biasanya, anak akan diminta mendongakkan kepala ketika mimisan, padahal tindakan ini justru salah.

Mendongakkan kepala atau posisi menengok ke atas justru bisa membuat darah masuk ke dalam tubuh.

"Kalau suruh anak dongak, darah ngalir ke mana? Ke tenggorokan, saluran napas, ada yang ketelen, padahal enggak boleh. Masuk ke paru-paru bisa batuk, tersedak, kalau masuk ke lambung bisa mual, anak jadi muntah," ujar dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Rusdian Utama Roeslani di Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Rusdian mengatakan, cara yang tepat untuk menghentikannya adalah dengan mengompres hidung dengan es selama 10 hingga 15 menit. Kompres dalam posisi duduk dan kepala sedikit menunduk.

"Kompres es, pencet cuping hidungnya selama 10 atau 15 menit. Lalu napas lewat mulut. Pasti berhenti," imbuhnya.

Menurut Rudsian, tak perlu menggunakan daun sirih untuk menghentikan pendarahan di hidung. Menyumpal tisu ke dalam lubang hidung juga tidak akan membantu menghentikan mimisan. Cara lain menghentikan mimisan bisa juga menggunakan obat tetes hidung.

BERITA REKOMENDASI

Menurut Rusdian, mimisan biasanya tidak berlangsung lama dan akan berhenti dengan sendirinya. Anak-anak yang kerap mimisan biasanya disebabkan lapisan mukosa dalam hidungnya tipis. Namun, jika mimisan terus terjadi dalam waktu cukup lama, periksa lah ke dokter.

"Periksa labolatorium, pembekuan darahnya normal enggak atau ada penyakit darah enggak? Harus dicari dulu penyebabnya. Konsul ke dokter anak dulu," terang Rusdian.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas