Waspada! Jangan Sampai Apel Berbakteri Mematikan Asal Amerika Ini Masuk Indonesia
Hati-hati! Jangan sampai apel berbakteri mematikan asal Amerika ini masuk Indonesia.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Roy Sparringa mendorong tindakan tegas pemerintah terkait peredaran apel impor Granny Smith dan Gala dari Amerika Serikat.
Pusat penanggulangan dan pencegahan penyakit AS melaporkan, 9 Januari lalu, sebanyak 32 orang terinfeksi bakteri Listeria monocytogenes di 11 negara bagian, menyebabkan tiga orang meninggal.
Kasus infeksi listeriosis jarang, tetapi berdampak serius. Penyebabnya, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes. Siapa pun yang demam dan nyeri otot, kadang-kadang diawali diare, setelah makan apel—berikut produk olahan komersialnya—yang dikemas agar tahan lama, disarankan mencari perawatan medis.
”Tindakan cepat harus diambil pemerintah,” kata Roy, di Jakarta, Minggu (25/1).
Ia menerima informasi dari jejaring keamanan pangan di dunia, International Network of Food Safety Authorities, tentang apel mengandung bakteri itu.
Roy mendapat informasi itu pertama kali dari Kedutaan Besar AS, yang meneruskan informasi dari Kementerian Pertanian AS (USDA), minggu lalu. Di AS, selain kasus kematian, belasan ibu hamil terdeteksi sakit setelah mengonsumsi apel dan produk olahan menggunakan apel itu.
”Kami tidak memiliki kewenangan terkait izin dan peredaran apel berbakteri. Semua urusan buah dan sayur segar
bukan kewenangan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), melainkan Kementerian Pertanian. Kewenangan BPOM ada pada pangan olahan,” katanya.
Roy mengimbau masyarakat yang telanjur membeli apel dua merek itu segera memusnahkannya. Bakteri listeria yang ada pada kulit apel bisa bertahan hidup pada suhu lemari pendingin sekitar 5 derajat celsius.
Waspada
Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Antarjo Dikin menyatakan, pihaknya meningkatkan kewaspadaan terkait kemungkinan masih beredarnya apel Granny Smith dan Gala di Indonesia. Masuknya apel dalam skala kecil, misalnya dibawa dari Malaysia dan Singapura, juga diwaspadai.
”Kami juga minta kepada Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKPPD) agar mengecek di pasar,” katanya.
Antarjo menambahkan, informasi dari Kedutaan Besar AS, produk kedua apel ini yang telah telanjur masuk ke Indonesia, langsung ditarik dari peredaran.
”Thailand dan Filipina pun sudah menarik dan mencekal kedua jenis apel tersebut, yang termasuk hasil produksi tahun 2014,” ujarnya.
Pantauan Kompas pada Minggu malam, kedua apel impor itu tidak dijumpai di sebuah gerai buah segar di Cibubur, Jakarta Timur. Biasanya, setiap minggu stok dua jenis apel itu masing-masing 2-3 dus. Setiap dus berisi sekitar 17 kilogram apel.
”Sudah tiga minggu ini apel merek itu tidak ada. Penyebabnya saya tidak tahu,” kata asisten manajer gerai buah segar tersebut, Zaenal Hadi.
Namun, Zaenal tidak mengetahui informasi soal apel yang mengandung bakteri itu. (ADH/JOG/MAS)