Gemetar Tak Berarti Gejala Parkinson
Amin Husni mengatakan, tremor yang terjadi pada penderita parkinson biasanya resting tremor, yaitu gemetar yang terjadi saat otot rileks.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tremor atau gemetar adalah gejala khas penyakit parkinson. Namun, apakah gemetar selalu menjadi tanda awal seseorang menderita parkinson?
Dokter spesialis saraf dari RS dr Kariadi, Semarang, Amin Husni mengatakan, tremor yang terjadi pada penderita parkinson biasanya resting tremor, yaitu gemetar yang terjadi saat otot rileks.
"Harus dibedakan tremor untuk parkinson. Kalau parkinson, tremornya itu resting tremor. Kalau saya gemetar karena lapar, karena cemas, itu bukan tremor," ujar Amin di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Selain tremor, gejala parkinson juga mirip dengan penyakit distonia. Distonia, yaitu gangguan gerak karena kontraksi otot. Orang yang terkena distonia juga sering disangka parkinson.
Amin mengaku jika diagnosis parkinson tidak mudah jika gejala yang muncul hanya satu. Tak heran, jika belum semua dokter mampu dengan tepat mendiagnosis seseorang dengan parkinson.
"Untuk gejala awal parkinson yang masih possible (mungkin) itu kadang-kadang tidak mudah (diagnosis)," ungkap Amin.
Menurut Amin, acuan untuk diagnosis parkinson sejauh ini adalah dengan melihat munculnya gejala TRAP. TRAP yaitu singkatan dari Tremor atau gemetar, Rigiditas atau kaku, Akinesia atau gerak lambat, dan Postural impaired atau gangguan postur tubuh.
"Kalau hanya satu gejala dari yang empat tadi (TRAP), itu possible atau mungkin parkinson. Kalau muncul dua dari 4 gejala tadi, itu namanya probable atau sangat mungkin. Tapi kalau sudah tiga-tiganya yang TRA, itu definitive," papar Amin.