Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kanker Serviks Terus Naik Drastis, Puskesmas se-Jatim Wajib Layani Pap Smear

Makin tingginya penderita kanker serviks disikapi serius oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kanker Serviks Terus Naik Drastis, Puskesmas se-Jatim Wajib Layani Pap Smear
net
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Makin tingginya penderita kanker serviks disikapi serius oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim.

Dinkes minta semua Puskesmas mempunyai pelayanan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan pap smear.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Harsono mengatakan, saat ini dari 961 Puskesmas, baru 60 persen atau sekitar 500 Puskesmas saja yang menyediakan layanan IVA dan pap smear.

Padahal keberadaan dua layanan ini sangat penting untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada leher rahim atau kanker serviks pada wanita.

"Kita berharap sebelum tahun 2019 nanti, semua Puskesmas di Jatim sudah dapat memberikan pelayanan IVA dan pap smear,” ujarnya, Kamis (23/4/2015).

Menurut Harsono, pelayanan IVA dan pap smear di Puskesmas sangat penting, karena sampai saat ini banyak masyarakat Jatim yang belum paham manfaat IVA dan pap smear.

Akibatnya kasus kanker serviks pada pasangan usia subur (PUS) dan wanita usia subur (WUS) sangat tinggi dan terus naik setiap tahunnya.

Berita Rekomendasi

Jika pada 2009 hanya ada 671 orang yang terkena kanker serviks, tahun 2010 naik menjadi 868 orang.

Tahun 2011 naik jadi 1.028 orang, 2012 penderita menjadi 1.478 orang, dan tahun 2013 naik lagi menjadi 1.987 orang.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, jumlah penderita kanker serviks tahun 2014 turun menjadi 1.536 orang.

"Pemeriksaan IVA dan pap smear secara rutin oleh PUS dan WUS akan memperkecil risiko terjangkitnya penyakit kanker serviks," tegasnya.

Dengan tahu lebih awal dirinya terkena kanker, apakah kalau sifatnya masih pra kanker, maka akan lebih mudah disembuhkan.

Tapi berbeda jika tahu terkena kanker tapi sudah stadium lanjut, penyembuhannya akan sulit.

"Makanya pemeriksaan dini melalui IVA dan pap smear diri harus dilakukan secara teratur," imbuh mantan Bupati Ngawi ini.

Agar benar-benar siap mewujudkan pemerataan pelayanan IVA dan pap smear, Dinkes Jatim saat ini tengah melatih 52 orang tenaga medis dan non medis dari Puskesmas.

"Pelatihan tersebut akan membantu Puskesmas dalam menyediakan SDM yang mampu memberikan pelayanan IVA dan pap smear," pungkas Harsono.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas