Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mahasiswa Undip Olah Daun Mangrove Jadi Donat Antikanker

Lima mahasiswa Universitas Diponegoro berhasil mengkreasikan donat antikanker

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Mahasiswa Undip Olah Daun Mangrove Jadi Donat Antikanker
Sajian Sedap
ILUSTRASI :Donat ubi ungu isi keju leleh 

TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG-Lima mahasiswa Universitas Diponegoro berhasil mengkreasikan donat antikanker melalui sebuah penelitian. Penganan itu mereka beri nama Donat Jeruju yang sementara ini masih dijual terbatas.

KELIMA mahasiswa kreatif itu adalah Inovasita Alifdini, Luri Nurlaila, Yochi Okta, MS Bahry dan Bagus Upaya Saputra yang merupakan mahasiswa gabungan dari Fakultas Kelautan dan Teknik Kima. Donat yang mereka buat mengandung larutan daun mangrove jenis tertentu.

Luri Nurlaila menjelaskan hanya daun mangrove jenis acantus ilicofilus yang bisa digunakan untuk membuat donat antikanker. "Daun itu awalnya ditemukan mahasiswa Oceanografi yang menurut penduduk pesisir banyak manfaatnya," jelasnya, Selasa (19/5/2015).

Luri yang merupakan mahasiswa Teknik Kimia kemudian membuat ekstrak mangrove dan meniliti kandungannya. "Ternyata ada senyawa antikanker yang bisa dikonsumsi secara aman," imbuhnya. Kemudian bersama kelima rekannya ia mencoba untuk mengkreasikan dalam sebuah makanan ringan.

Donat antikanker hasil kreasi mahasiswa Undip Semarang (istimewa)

Selama satu tahun mereka mencoba memperdalam penelitian dan menguji coba ekstrak daun mangrove tersebut ke dalam berbagai bentuk makanan hingga akhirnya terpilihlah donat.

Inovasita Alifdini menjelaskan donat menjadi pilihan karena mudah dibuat dan banyak penggemarnya. "Donat itu penggemarnya dari berbagai kalangan anak kecil hingga dewasa, ekonomi atas dan menengah," paparnya

Berita Rekomendasi

Selain itu, menurutnya, donat juga bisa dibuat dengan modal yang tidak banyak. Mereka awalnya mempunyai modal Rp 400 ribu, namun kini omsetnya mencapai Rp 3 juta sebulan.

"Paling sulit memang dalam pemasaran, kami sempat kesulitan dalam memasarkan produk, beruntung ada bimbingan dari Bidang Kewirausahaan Program Kreativitas Mahasiswa Undip," ucapnya. Kala itu ia diminta untuk menonjolkan sisi antikankernya sebagai unggulan dari produk mereka.

Kreasi Donat Jeruju memang berawal dari keikutsertaan kelima mahasiswa itu dalam Program Kreativitas Mahasiswa Universitas Diponegoro. Dalam program itu mahasiswa yang ingin menyalurkan kreatifitasnya akan diberi coaching clinic tentang pemasaran dan pengembangan produk.

Ada dua jenis Donat Jeruju yang mereka jual yakni donat basah dan donat kering (cookies). Untuk donat basah, dijual di kantin-kantin kampus, maupun di toko-toko terdekat, sedangkan donat kering dijual hingga ke luar kota.

Saat ini, pemasaran DoJu telah merambah tiga kota yaitu, Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Omzet di kota Semarang mencapai 200 DoJu per hari. Media promosi yang aktif digunakan hingga kini adalah Fanpage Facebook DoJu.

"Dengan omzet yang semakin meningkat, kami ingin DoJu bisa lebih dikenal sebagai oleh-oleh khas Semarang, selain lumpia dan tahu bakso," timpal Luri yang saat ini sedang mengurus sertifikasi halal.

Kreasi Luri dkk sangat diapresiasi Rektor Undip Prof Yos Johan Utama. Ia berharap produksi donat tersebut bisa dikembangkan menjadi industri yang lebih besar dan diproduksi dalam jumlah banyak.

"Hal itu sesuai instruksi dari Menteri Riset M Nasir yang menginginkan hilirisasi dari sebuah penelitian. Dalam contoh itu kita tidak hanya mendapat hasil bahwa ekstrak daun mangrove memiliki kandungan antikanker, tapi juga ada wujud konkretnya dalam produk berbentuk donat," imbuhnya.(rival almanaf)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas