Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

ASI Tidak Akan Basi Saat Ibu Berpuasa

Saat bulan Ramadan seperti ini, sebagian ibu bingung apakah berpuasa mempengaruhi produksi ASI bagi anaknya atau tidak.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in ASI Tidak Akan Basi Saat Ibu Berpuasa
Lenoncenter

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - AIR Susu Ibu (ASI) menjadi nutrisi utama bagi bayi yang usianya kurang dari enam bulan. Saat bulan Ramadan seperti ini, sebagian ibu bingung apakah berpuasa mempengaruhi produksi ASI bagi anaknya atau tidak.

Dokter Umum Rumah Sakit Islam (RSI) Surakarta, dr Indrasti Paramita mengungkapkan, sejatinya tidak ada larangan bagi ibu menyusui untuk berpuasa. Karena pada dasarnya, puasa tidak akan mengubah kualitas dan kuantitas ASI.

“Kualitas dan kuantitas ASI tidak akan berubah. Memang ada sebagian ibu yang beranggapan ASI akan basi bila berpuasa. Opini itu tidak benar. ASI tidak akan basi,” katanya.

Sebelum memutuskan boleh atau tidaknya puasa bagi ibu menyusui, dokter terlebih dulu melakukan analisa.

Pasalnya, ada dua kondisi yang membuat seorang ibu yang sedang menyusui untuk tidak berpuasa. Dua kondisi itu yakni kecukupan ASI untuk bayi masih kurang.

“Jika ASI dirasa kurang cukup bagi bayi, ibu tidak diperkenankan berpuasa. Tidak hanya itu, dari sisi berat badan bayi juga mempengaruhi. Ibu menyusui boleh menjalankan ibadah puasa jika berat badan bayinya mengalami peningkatan setiap bulannya,” katanya lagi.

Meski demikian, dirinya menekankan puasa hanya mengubah jam makan. Saat tidak berpuasa, ibu menyusui melakukan kegiatan makan sebanyak tiga kali dalam sehari, yakni sarapan, makan siang, dan malam. Saat berpuasa pun juga tidak ada perubahan kuantitas.

Berita Rekomendasi

“Meskipun diperbolehkan berpuasa, kami selalu menyarankan kepada ibu menyusui untuk tetap mengonsumsi makanan seperti saat tidak berpuasa. Yakni sayuran, buah, dan protein,” kata dokter yang akrab disapa Mita itu.

Selain itu, konsumsi air putih juga sangat mendukung produksi ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk minum air dua iter sehari, jus buah, dan susu. “Khusus saat sahur, ibu menyusui bisa menambahkan susu,” tegasnya.

Berbeda dengan sahur, saat berbuka ibu menyusui disarankan minum air hangat dan makanan manis. Hal itu dilakukan untuk merangsang produksi ASI.

“Ibu menyusui dan bekerja juga harus tetap memerah ASI-nya. Karena kegiatan memerah ASI dapat memberi rangsangan pada kelenjar susu untuk memproduksi ASI lebih banyak. Semakin banyak diperah, maka produksinya akan semakin banyak,” katanya lagi.

Agar kecukupan ASI bagi bayi tetap terjaga, para ibu harus tetap menyusui anaknya di malam hari. Pada saat malam, produksi ASI mencapai kuantitas maksimum.

Hanya saja, dirinya menekankan kondisi psikologis ibu juga sangat mempengaruhi kuantitas ASI. Stres dapat memicu berkurangnya produksi air susu sehingga kondisi tersebut harus dihindari. (Murniati/Joglosemar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas