Kualitas Sperma Turun Gara-gara Banyak Makan Sayur? Kok Bisa!
Beredar kabar jika pestisida pada buah dan sayur dapat merusak sperma. Padahal, buah dan sayur merupakan jenis makanan yang baik untuk kesehatan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Sperma yang bagus dibutuhkan wanita agar ia cepat hamil, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penting agar Ibu dapat hamil.
Tapi belakangan ini, beredar kabar jika pestisida pada buah dan sayur dapat merusak sperma. Padahal, buah dan sayur merupakan jenis makanan yang baik untuk kesehatan.
Sebuah peneliti telah mengumpulkan beberapa pria yang mengalami penurunan jumlah sperma dan hasilnya adalah, penyebab mereka mengalami kondisi tersebut karena mereka telah terlalu banyak mengonsumsi buah dan sayuran pada produk segar.
Namun, seorang penulis senior penelitian yang sekaligus merupakan professor nutrisi dan epidemilogi Harvard University's School of Public Health, Jorge Chavarro mengatakan walaupun terbukti penyebabnya dari pestisida buah dan sayuran bukan berarti pria harus berhenti mengonsumsi buah dan sayur, karena mereka dapat memilih buah yang memiliki kandungan pestisida rendah.
Beberapa jenis makanan seperti, kacang-kacangan, manggis, dan bawang dinilai sebagai tanaman rendah residu pestisida. Sementara itu, merica, bayam, stroberi, apel, dan pir diketahui mengandung pestisida lebih.
Efek dari pestisida terhadap sperma pria pun telah dipelajari secara luas. Sebagai contoh, sebuah penelitian mengaitkan pestisida dengan sterilitas pria yang bekerja di bidang agrikultur atau sebagai pembasmi.
Namun, penelitian baru ini merupakan penelitian pertama yang melihat bagaimana pengaruh pestisida dalam pola makan pria terhadap jumlah dan kualitas sperma.
Selain itu, para ahli menguji kesuburan pria dengan tiga faktor, seperti penghitungan jumlah sperma (jumlah sel), morfolog sperma (bentuk), serta mobilitas sperma (kemampuan berenang).
Hasilnya adalah, bahwa pria yang banyak memakan buah dan sayuran yang tinggi kadar pestisidanya rata-rata memiliki jumlah sperma sebanyak 86 juta per ejakulasi dibandingkan dengan 171 juta sperma yang mengonsumsi asupan pestisida berkadar rendah.
Tak hanya itu, pestisida juga memengaruhi jumlah sperma yang bentuknya sempurna. Di antara pria yang mengonsumsi produk mengandung pestisida lebih, sebesar 5,7 persen bentuk spermanya normal, dibandingkan 7,8 persen pada pria yang mendapat paparan pestisida lebih sedikit dari buah dan sayur. Meskipun demikian, jumlah buah dan sayuran yang dimakan oleh pria tidak memengaruhi sperma mereka.
Akan tetapi, temuan ini memiliki kelemahan karena responden yang mengikuti uji coba tersebut telah terdiagnosis memiliki masalah kesuburan atau mengalami penyimpangan pada sperma. Tak hanya itu, efek dari pestisida dalam makanan pria terhadap sperma tergantung pada genetika atau faktor pertumbuhan pria.