Penderita Epilepsi Sebaiknya Hindari Gunakan Gigi Palsu Biar Tak Alami Kejadian Ini
Seorang pria berusia 55 tahun asal India tak sadar telah menelan gigi palsunya sendiri.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Seorang pria berusia 55 tahun asal India tak sadar telah menelan gigi palsunya sendiri.
Kejadian itu bermula ketika ia mengalami serangan epilepsi berupa kejang saat sedang tertidur. Pria itu hanya berpikir gigi palsunya hilang bukan tertelan.
Namun, setelah itu ia batuk-batuk selama dua hari, mengalami sesak di dada, dan sulit menelan saat makan. Saat menjalani pemeriksaan di rumah sakit dengan sinar X, ternyata ada gigi palsu yang telah bergeser sejauh sekitar 32 cm dari mulutnya atau tepatnya ada di kerongkongannya.
Ia pun terkejut dan mengaku sering kejang sejak masih kecil. Pria itu pun diingatkan untuk rutin konsumsi obat anti-epilepsi sesuai anjuran dokter.
Menurut kasus yang di laporkan di BMJ case, tim dokter kemudian berusaha mengambil gigi palsu tersebut dengan menggunakan alat yang dimasukkan ke kerongkongan. Namun, ada dinding kerongkongan yang menghalangi, sehingga sulit mengangkat gigi palsu tersebut.
Dokter akhirnya menggunakan alat rigid oesophagoscopy untuk mengangkatnya. Namun, teknik operasi tersebut lebih menimbulkan komplikasi. Setelah operasi, pasien pun mengalami demam.
Menurut dokter, kasus gigi palsu yang tertelan dan tersangkut di tenggorokan kerap terjadi. Hal itu merupakan salah satu kondisi darurat medis. Pada orang dengan epilepsi, dokter menyarankan untuk memasang implan gigi atau gigi palsu permanen, bukan gigi palsu yang dapat dilepas.
“Pasien mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah menelan gigi palsu, terutama jika gigi palsu tidak pas dan rusak saat makan, minum, maupun tidur,” kata dokter.