Kredibilitas Kemenkes Dipertanyakan Terkait Banner Penularan HIV
Di dalam banner itu juga terdapat kalimat 'Aku Bangga Aku Tahu' serta pita merah lambang kepedulian HIV-AIDS.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sangat disayangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan informasi seputar HIV yang tidak benar pada banner Commuter Line beberapa waktu lalu.
Karenanya, Ketua umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) Poempida Hidayatulloh mempertanyakan kredibilitas Kemenkes memberikan informasi salah tentang HIV.
Dalam konteks sosialisasi suatu hal kepada masyarakat, apalagi di era informasi super cepat seperti sekarang, dia ingatkan basis akurasi dan kebenaran informasi harus mempunyai kredibilitas yang tinggi.
"Apabila terjadi kesalahan walaupun kecil, tetap akan mempunyai dampak dan skala yang signifikan," ujar Mantan anggota Komisi IX DPR RI ini kepada Tribun, Rabu (18/11/2015).
"Oleh karena itu, jika suatu institusi pemerintah tidak mempunyai basis pengawasan yang kuat dalam masalah ini akan terjadi disinformasi yang menimbulkan situasi carut marut yang tidak perlu," tambah politisi Golkar ini.
Dalam konteks informasi yang salah ini, menurut mantan anggota Komisi IX DPR ini, selain masyarakat dirugikan, juga para penyandang HIV akan dijauhkan oleh kelompok lain yang sehat secara diskriminatif.
Sebelumnya, penumpang commuter line dihebohkan dengan munculnya banner tentang penularan human immunodeficiency virus (HIV) yang muncul di gerbong kereta.
Pasalnya, banner tersebut berisi info yang tidak benar terkait cara-cara penularan HIV. Kementerian Kesehatan meminta maaf atas kesalahan ini.
Dalam banner yang didominasi warna kuning tersebut tertulis bahwa HIV menular melalui gigitan nyamuk, berenang bareng, makan bareng, keringat, bersin dan air liur.
Di dalam banner itu juga terdapat kalimat 'Aku Bangga Aku Tahu' serta pita merah lambang kepedulian HIV-AIDS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.