Silvita Agmasari/Kompas.com

TRIBUNNEWS.COM - Aliya Saleem baru berusia 18 bulan, tapi bobot tubuhnya sudah menyerupai anak yang berusia enam tahun.

Dengan berat badan mencapai 24 kilogram, Aliya digadang sebagai bayi paling berat di dunia.

Tubuh yang terlalu gemuk itu pun menyebabkan Aliya sulit merangkak. Proses tumbuh kembangnya sama sekali tidak seperti anak-anak usia 18 bulan lainnya.

Ayah dan ibu Aliya, yakni Mohammad Saleem dan Shabnam Parveen akhirnya memeriksakan keadaan sang anak.

Para dokter mengeluarkan beberapa teori mengenai keadaan Aliya yang selalu merasa lapar dan butuh makan tersebut.

Dr Bhavya Kumar percaya bahwa Aliya menderita sindrom Prader Wili, penyakit langka yang memiliki gejala pertumbuhan yang tak normal, selera makan berlebih, serta kesulitan belajar.

"Bisa juga karena hormon tak seimbang, penyakit metabolisme, atau faktor genetik," terang Dr Kumar.

Namun, dia masih ragu dan memastikan bahwa Aliya perlu pemeriksaan lebih lanjut dan mendalam untuk mengetahui apa permasalah Aliya.

Orangtua Aliya menjelaskan bahwa anaknya lahir dengan bobot empat kilogram dan bobotnya terus bertambah seiring usia.

Selera makan Aliya, kata orangtuanya, kian meningkat dan tak berhenti.

"Kami menghabiskan banyak uang kami untuk memberi makan Aliya. Jika kami tak memberinya makan, dia akan terus menangis dan mengamuk," ujar Saleem.

Saleem yang memiliki penghasilan sekitar Rp 50.000 perhari mengaku, harus membeli busana baru untuk anaknya sekitar dua minggu sekali, lantaran busana lama cepat tak muat ditubuhnya.

Saleem juga bercerita bahwa anak sebelumnya bernama Simran, juga mengalami kondisi yang sama dengan Aliya.

Namun, pada usia yang tak disebutkan, Simran tiba-tiba meninggal saat makan siang karena pendarahan di otak.

Pengalaman tersebutlah yang membuat Saleem khawatir dan berkeras untuk mendapatkan penjelasan medis rinci mengenai kondisi Aliya.