Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sepuluh Mitos Seks Pada Wanita: Orgasme Tak Melulu Soal G-Spot

Mitos: Penis panjang jadi jaminan. Fakta: Ukuran tak selalu menjadi jaminan kepuasan.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sepuluh Mitos Seks Pada Wanita: Orgasme Tak Melulu Soal G-Spot
tiptoptens
Ilustrasi. 

Hasto Prianggoro/Tabloidnova.com

TRIBUNNEWS.COM - Seksualitas pada wanita selalu menjadi bahan perdebatan, tak terkecuali mitos-mitosnya.

Ketahui pasti dan kupas faktanya, yuk! (*/dari berbagai sumber)

Mitos: Gairah seks wanita lebih kecil.

Fakta:Tidak benar, kalaupun iya, ini hanya terjadi pada wanita yang menderita disfungsi seksual.

Tidak bergairah terhadap seks merupakan salah satu gejala disfungsi seksual. Gejala lain adalah tidak mampu mencapai orgasme, dan rasa sakit pada saat berhubungan intim.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang bisa mengurangi atau menurunkan gairah seks wanita.

Berita Rekomendasi

Yang jelas, sepanjang wanita sehat, maka gairah seksnya akan sama seperti pada pria, kok.

Barangkali yang berbeda adalah caranya. Pria lebih terbuka mengungkapkan perasaan dan keinginannya, sementara wanita lebih tertutup dan cenderung menunggu.

Mitos: Seks tidak penting!

Fakta: Meski bukan yang utama, seks masuk hitungan prioritas.

Seks tidak penting? Tidak sepenuhnya benar. Yang jelas, seks juga termasuk salah satu prioritas wanita, meskipun bukan yang paling utama.

Buat wanita, seks bukanlah segala-segalanya, apalagi dalam konteks hubungan suami-istri.

Wanita cenderung memberi perhatian lebih banyak kepada hal-hal yang berkaitan dengan rasa nyaman, kecocokan, dan kelancaran komunikasi suami-istri.

Jadi, seks tetap penting, namun masih banyak juga hal lain yang juga harus diberi perhatian.

Mitos: Orgasme = G-spot

Fakta: Orgasme tak selalu terjadi karena G-spot.

Memang benar, setiap wanita memiliki G-spot (Gräfenberg Spot). Dan sudah banyak diketahui bahwa G-spot merupakan pusat rangsangan seksual pada vagina.

Namun, tidak selalu G-spot itu bisa membuat wanita memperoleh orgasme. Jadi, jangan menjadikan G-spot sebagai satu-satunya harapan untuk memperoleh kenikmatan.

Masih banyak jalan lain ke Roma, masih banyak cara supaya bisa memperoleh kepuasan hubungan suami-istri.

Misalnya, melalui foreplay yang intens, sentuhan, komunikasi selama hubungan intim, dan sebagainya.

Mitos: Wanita enggan membicarakan seks karena tabu.

Fakta: Sebagian besar wanita justru lebih sering membicarakan seks daripada pria.

Ngomongin seks? Tabu, ah!

Tidak benar juga. Bahkan, menurut penelitian, sebagian besar wanita terbukti lebih sering membincangkan seks di antara mereka ketimbang kaum pria. Topik-topik yang disukai wanita antara lain soal penampilan lawan jenis, penyakit menular seksual, rangsangan seksual, dan kontrasepsi yang tepat. Topik lain yang juga menjadi minat wanita adalah soal pengalaman berkencan dan indahnya hubungan yang romantis. Sementara kaum pria lebih suka membicarkan persoalan seks secara umum. Namun, tentu ada juga wanita yang tidak suka membicarakan seks.

Mitos: Wanita etnis tertentu seksnya hebat.

Fakta: Salah! Secara fisik, tidak ada perbedaan pada vagina karena berbeda etnis.

Banyak mitos seputar kehebatan seksual wanita dari etnis tertentu yang beredar luas di masyarakat, dan ini jelas tidak benar.

Mitos itu di antaranya menyebutkan adanya perbedaan vagina wanita dari etnis tertentu, yang membuat aktivitas seksualnya berbeda ketimbang wanita dari etnis lain.

Secara fisik, jelas tidak ada perbedaan pada vagina berdasarkan etnis.

Kalaupun terjadi perbedaan aktivitas seksual, bisa jadi itu dipengaruhi oleh nilai dan budaya etnis tersebut.

Mitos: Berfantasi dengan pria lain saat berhubungan seksual, wanita tidak setia.

Fakta: Wanita tetap setia, membayangkan pria lain hanyalah untuk menaikkan gairah seksual saja.

Memang secara umum, wanita tidak biasa memiliki fantasi seks dengan pria lain. Namun tidak semua wanita dapat menerima kondisi 100 % pasangannya. Berfantasi dengan pria lain sebenarnya hanya untuk membuatnya lebih bergairah, sehingga ia tetap setia.

Mitos: Vagina kering lebih oke.

Fakta: Vagina kering membuat perempuan tidak nyaman melalukan hubungan intim.

Justru vagina yang kering selama hubungan intim bisa membuat wanita merasa sakit dan tidak nyaman. Secara alamiah, vagina akan mengeluarkan cairan.

Cairan inilah yang menjadikan vagina basah selama proses hubungan seks. Vagina kering justru mengindikasikan bahwa wanita belum siap untuk melakukan hubungan intim.

Mitos ini sangat kuat pengaruhnya, sehingga kemudian muncul produk-produk jamu dan kesehatan yang menawarkan jaminan vagina akan tetap kering.

Mitos: Orgasme lewat penetrasi penis.

Fakta: Perempuan lebih sering mendapat orgasme lewat alternatif lain.

Hasil penelitian menunjukkan, hanya sedikit persentase wanita yang sering mengalami orgasme melalui penetrasi penis ke vagina. Sisanya, wanita lebih sering memperoleh orgasme melalui hal-hal lain di luar penetrasi penis. Misalnya, sentuhan pada klitoris, foreplay yang intens, dan sebagainya.

Mitos: Penis panjang jadi jaminan.

Fakta: Ukuran tak selalu menjadi jaminan kepuasan.

Ini mitos yang sangat sering kita dengar dan sama sekali tidak benar. Jika menyangkut dimensi, maka fakta yang muncul adalah penis yang besar lebih bisa memberi kepuasan ketimbang penis yang panjang.

Dengan kelebarannya, maka penis akan bisa memberi stimulasi di bagian dinding mulut vagina, yang merupakan bagian sensitif pemicu kenikmatan (lokasi G-spot terletak sekitar 4 cm dari mulut vagina).

Apalagi, kedalaman vagina juga sangat terbatas. Fakta lain, banyak wanita yang memperoleh orgasme bukan hanya karena penetrasi penis. Jadi, lupakan soal ukuran!

Mitos: Nggak doyan nonton film biru.

Fakta: Wanita bisa-bisa saja suka film biru.

Salah. Survei tahun 2006 yang dilakukan sebuah universitas terkemuka di AS menunjukkan bahwa aktivitas saraf-saraf otak pada pria dan wanita yang menonton film biru ternyata sama.

Artinya, wanita pun menyukai film biru, sepanjang itu demi kepuasan hubungan intim dengan pasangan.

Sumber: Tabloidnova.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas