Tiga Hal yang Bikin Loyo Sperma
Testis yang menghasilkan sperma sangat sensitif terhadap suhu. Testis membutuhkan suhu yang lebih rendah dari suhu badan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Dian Maharani/KompasHealth
TRIBUNNEWS.COM - Kesuburan seorang pria dipengaruhi oleh kualitas spermanya. Kualitas sperma bisa dilihat dari gerakan sperma yang cepat atau lambat, morfologi sperma, dan jumlah sperma, yaitu minimal sekitar 15 juta per cc.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Yassin Yanuar mengatakan, ada berbagai faktor yang dapat menurunkan kualitas sperma.
“Kualitas sperma sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan lingkungan,” ujar Yassin dalam diskusi Smart IVF RS Anna Pekayon, Bekasi yang digelar di Jakarta, Selasa (22/12/20150.
1. Gaya hidup
Yassin mengatakan, gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol dapat menurunkan kualitas sperma yang normal.
Hal ini karena keduanya menghasilkan radikal bebas dalam tubuh yang dapat merusak sel sperma. Begitu juga pada pria yang konsumsi obat-obatan terlarang.
Tak hanya memengaruhi jumlah maupun gerakan sperma, asap rokok juga bisa merusak materi genetik atau DNA sperma. Yassin mengungkapkan, hal inilah yang sering kali membuat sperma gagal membuahi sel telur.
2. Lingkungan
Sejumlah penelitian mengungkapkan, polusi udara yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas sperma. Sebab, polusi udara juga mengandung radikal bebas.
Selain itu, sering terpapar suhu panas pada bagian organ intim pria juga dapat menurunkan kualitas sperma.
Yassin menjelaskan, testis yang menghasilkan sperma sangat sensitif terhadap suhu. Testis membutuhkan suhu yang lebih rendah dari suhu badan untuk menjaga suhu sperma.
Maka bagi pria yang bekerja dalam ruangan suhu tinggi lebih berisiko mengalami penurunan kualitas sperma.
“Misalnya koki, bisa juga karena sering membawa motor gede terpapar mesin panas, pas dicek spermanya rusak. Suhu tinggi membuat proses pematangan sperma terganggu,” kata Yassin.
3. Nutrisi
Faktor lain yang bisa mempengaruhi kualitas sperma adalah nutrisi. Sperma membutuhkan mikronutrien atau zat gizi yang diperlukan dalam jumlah sedikit, seperti zinc, seng, vitamin C, dan vitamin E.
Yassin menjelaskan, mikronutrien memengaruhi metabolisme tubuh. Kemudian, metabolisme tubuh dapat memengaruhi kualitas sperma.
“Banyak makan buah dan sayur yang mengandung mikronutrien. Kurangi junk food, makanan yang banyak mengandung MSG, dan makanan yang diproses minyak,” imbuh Yassin.
Buruknya kualitas sperma, menjadi salah satu penyebab pasangan suami istri sulit memiliki keturunan. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Budi Wiweko menambahkan, sebanyak 35 persen masalah kesuburan ternyata karena buruknya kualitas sperma.
Untuk itu, saat pasangan mengalami masalah kesulitan memiliki anak, tak hanya seorang istri yang diperiksa organ reproduksinta, tetapi juga pria.