Cek Kesehatan Sejak Dini Hadirkan Generasi Sehat
Padahal menjalankan gaya hidup sehat mudah dan tidak mahal selama mempunyai keinginan yang kuat dari dalam diri
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernahkan menjawab pertanyaan yang diajukan untuk diri Anda sendiri, apakah telah menjalankan gaya hidup sehat di kehidupan kesehatian kita?
Apakah kita selalu memeriksakan kondisi kesehatan kita secara rutin, enam bulan atau setahun sekali misalnya?
Dalam survei yang melibatkan 706 orang responden di Jakarta dan Jawa Timur itu, diketahui 73 persen responden mengaku kesehatan pribadi sangat penting.
Namun sebagian enggan mengubah gaya hidupnya menjadi sehat, seperti lebih dari sepertiga responden (35 persen) masih tidak berolahraga rutin.
Kemudian, 32 persen masih terbiasa tidur kurang dari enam jam per harinya dan 28 persen responden masih merokok.
Melanie Putria, selebriti mengaku prihatin dengan fakta kesadaran ada namun tidak juga mengubah gaya hidup lebih sehat.
Padahal menjalankan gaya hidup sehat mudah dan tidak mahal selama mempunyai keinginan yang kuat dari dalam diri.
"Kata kuncinya Healthy lifestyle is all about balance, selain menjaga kesehatan dengan makan sehat, istirahat berkualitas," katanya saat acara Gathering Your Body Buddy yang digagas Laboratorium Klinik PRODIA, di Jakarta belum lama ini.
Tidur yang cukup, olahraga teratur minimal 20 menit 3-4 kali seminggu, dan jangan lupa untuk melakukan cek kesehatan secara rutin.
"Faktanya masih ada orang takut untuk medical check up. Takut kalau ada sakit di tubuh kita, padahal kalau diketahui segera bisa dihindari," kata Melanie.
Kebiasaan mengecek kesehatan tubuh sedini mungkin secara rutin bisa mendeteksi timbulnya penyakit yang secara keseluruhan menyebabkan resiko terjadinya penyakit serius tanpa penanganan.
Senada dengan Melanie, Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES yang merupakan Head of Diabetes Clinic RS Sahid Sahirman Memorial Jakarta, hidup sehat adalah tidak berlebihan, baik dalam olahraga, makan dan bekerja.
"Lakukan sesuai porsi yang pas dan sesuai kemampuan tubuh kita," katanya.
Mengenai kapan waktu pemeriksaan kesehatan, saat usia produktif 21 tahun sudah harus mulai cek kesehatan. Ini disebabkan pergerakan gaya hidup yang terus melaju.
Apalagi berbagai penelitian menunjukkan tahun 2015 ada 27 persen usia sekolah 15 -19 tahun idap penyakit metabolik dan tiga tahun terakhir pasien berusia 20 hingga 30 tahun yang mengidap diabetes.
"Banyak anak muda yang mendadak sakit hingga meninggal dunia hanya karena kurangnya kesadaran cek kesehatan sedini mungkin," jelas dr. Roy.
Generasi Cemerlang
dr. Indriyanti Rafi Sukmawati, MSi, Vice President Marketing Prodia mengatakan, walaupun kesadaran menjaga kesehatan meningkat, namun faktanya masih terbatas pada menjaga kebugaran tubuh semata.
"Tidak diimbangi dengan kesadaran untuk pengecekan kondisi dan organ-organ vital tubuh secara rutin untuk mencegah munculnya gejala dari suatu penyakit tertentu," katanya.
Dikatakannya, masyarakat modern tidak peka terhadap kondisi tubuhnya sendiri dan menggangap telah menjaga pola makan dan hidup sehat.
Tapi terkadang anggapan itu keliru karena gejala awal penyakit serius tidak terasakan dan baru diketahui setelah mencapai stadium akhir sehingga terlambat untuk penanganannya.
"Disadari atau tidak, saat muncul kesadaran gaya sehat dan cek kesehatan sedini mungkin, selain mencegah terjangkitnya penyakit serius juga membangun generasi sehat, generasi cemerlang," katanya.