Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Vaksin Pneumonia Bisa Cegah Kematian Anak karena Radang Paru-paru

Gejala pneumonia pada anak bervariasi tergantung pada penyebabnya, tetapi umumnya meliputi demam tinggi, batuk kering atau berdahak, sesak napas.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Vaksin Pneumonia Bisa Cegah Kematian Anak karena Radang Paru-paru
Kompas.com
Ilustrasi Pneumonia 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pakar Kesehatan sekaligus Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), mengatakan, anak-anak harus divaksinasi Pneumonia.

Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru dan merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia.

Berdasarkan data dari IDI Jawa Tengah di situs idijawatengah.org, Pneumonia pada anak dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan anak terkena pneumonia antara lain paparan polusi udara seperti asap rokok, kekurangan gizi yang menurunkan daya tahan tubuh anak, kondisi lingkungan yang tidak higienis, seperti akses terbatas ke air bersih atau sanitasi dan tidak mendapatkan imunisasi lengkap, termasuk vaksin pneumokokus.

Baca juga: Perbedaan Pneumonia yang Dialami Anak-anak dan Orang Dewasa

"Penyakit ini dapat dicegah dan ditangani dengan langkah yang tepat, sehingga penting bagi orang tua untuk memahami cara mengatasi dan mencegah pneumonia pada anak," kata Prof Hartono dalam acara peringatan Pneumonia di Jakarta, baru-baru ini.

Gejala Pneumonia

Berita Rekomendasi

Gejala pneumonia pada anak bervariasi tergantung pada penyebabnya, tetapi umumnya meliputi demam tinggi, batuk kering atau berdahak, napas cepat atau sesak napas, tarikan dinding dada ke dalam saat bernapas, serta kehilangan nafsu makan atau kesulitan minum.

Jika anak menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Ia mengatakan frekuensi napas anak dengan benar sangat penting untuk deteksi dini pneumonia. 

Penghitungan harus dilakukan selama satu menit penuh karena pola napas anak dapat bervariasi.

“Dengan imunisasi yang lengkap, anak akan terhindar dari penyakit pneumonia maupun penyakit berbahaya lainnya. Ini sangat penting dalam mewujudkan generasi penerus yang sehat, terutama menuju Indonesia Emas 2045,” ujar dia.

Menurutnya, imunisasi menjadi langkah utama dalam mencegah pneumonia pada anak.

Vaksin pneumokokus dapat melindungi anak tidak hanya dari pneumonia, tetapi juga dari komplikasi lain seperti radang selaput otak dan otitis media (radang telinga).

Tips mengatasi pneumonia memerlukan kombinasi perawatan medis dan perhatian khusus di rumah.

Pertama harus dengan pengobatan medis. Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan jika ia menunjukkan gejala pneumonia.

Selanjutnya perawatan di rumah. Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup, berikan cairan seperti air, susu, atau jus untuk mencegah dehidrasi, dan ciptakan lingkungan yang nyaman serta bebas dari paparan asap rokok atau polusi udara.

Dan terakhir harus mendapatkan pemantauan napas cepat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas